 |
| Foto : Andrei Angouw |
DEPROV,Elnusanews - Melihat banyaknya calon incumbent yang kalah dalam pertarungan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diusung oleh PDIP di beberapa daerah dinilai oleh politisi PDIP, Andrei Angouw merupakan sebuah fenomena.
Terakhir, calon petahana yang diusung oleh PDIP yakni Ahok-Djarot harus mengakui kehebatan paslon Anies-Sandi pada Pilkada DKI Jakarta.
Menurut Angouw, fenomena tumbangnya incumbent ini harus dicermati mengingat pada 2018 nanti di Sulut akan menghadapi event Pilkada yakni, pilkada Minahasa, Mitra, Sitaro, Kota Kotamobagu, Bolmut dan Talaud.
“Dalam Pilkada, ada kalah ada menang. Dan ini tentunya jadi catatan khusus bagi partai kami kedepannya. Apalagi di Pilkada serentak 2018 di Sulut nanti, PDIP ada tiga calon incumbent,” ucap Angouw saat diwawancarai oleh awak media, Kamis (20/4/2017).
Angouw yang juga merupakan Bendahara DPD PDIP Sulut pun menjelaskan bahwa, selain menjadi perhatian khusus dan pertimbangan bagi partainya, fenomena incumbent tumbang juga harus jadi perhatian incumbent itu sendiri.
“Harus ada langkah-langkah antisipasi berkaca dari kekalahan incumbent di Pilkada. Para calon-calon incumbent harus mencermati fenomena ini agar tidak mengalami hal yang serupa, yaitu kekalahan,” ungkapnya.
Diketahui pada Pilkada 2018 nanti PDIP mengusung beberapa calon incumbent seperti, Drs J W Sajouw (Minahasa), James Sumendapa SH (Mitra) dan Sri Wahyuni Manalip (Talaud). (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment