MINUT, Elnusanews-- Sejumlah warga desa Paputungan, Kecamatan Likupang Barat (Likbar) mulai resah dengan adanya Pos Sekurity milik PT Bineka Manca Wisata yang berdiri ditengah kapung. Masyarakat menduga Pos tersebut tak memiliki ijin.
Kepada elnusanews.com, Jefry Rawung warga Desa Paputungan mewakili sejumlah masyarakat mempertanyakan hal tersebut.
"Kami menduga 5 pos yang berdiri mulai dsri jalan masuk desa hingga ke perkampungan tidak memiliki ijin. Dan kami mempertanyakan mengapa harus ada pos security sedangkan pihak perusahan PT Bineka Manca Wisata yang rencananyabakan membangun hotel berbintang disini belum beroperasi dan tidak ada aktifitas perusahan sama skx. Kami masyarakat tentu merasa terganggu dan kurang nyaman dan saat ini pos-pos tersebut sudah menjadi tempat pesta miras oknum-oknum security," beber Rawung yang diiakan masyarakat yang lain.
Lanjut Rawung, yang mereka (Masyarakat red) tau untuk saat ini yang katanya tanah milik perusahan itu masihbdalam sengketa dengan warga, sehingga perusahan masih belum bisa beraktifitas dilokasi tersebut apalagi di tengah perkampungan.
"Disini kami sangat merasa terganggu, dan diaini bukan tempat kerusuhan sampai harus ada security. Kami sebagai masyarakat hanya meminta pihak perusaahan menunjukan apakah mereka sudahbada ijin untuk mendirikan pos disitu atau tidak," tanya Rawung.
Terpisah penjabat Hukumtua Desa Paputungan Adolof Bawole menuturkan jika pihak perusahan dalam mendirikan pos security tersebut tidak menyurat ke desa secara resmi, tetapi hanya menyampaikan secara lisan dan langsung membuatnya.
"Pihak perusahan hanya datang ke saya menyampaikan jika akan membangun pos dan sudah ada ijin dari Polsek dan Polres. Dan setelahnya mereka langsung membangun pos tersebut, " ungkap Bawole.
Diketahui dengan adanya pembangunan pos security yang meresahkan warga Paputungan, membuat situasi desa sempat ramai. Hampir terjadi bentrok antara warga dan pihak perusahan. Diketahui juga pohak perusahan dan sejumlah warga masih bermasalah terkait sengketa tanah.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan pihak perusahan dan kepolisian belum bisa dikonfirmasih. (Tommy)
Kepada elnusanews.com, Jefry Rawung warga Desa Paputungan mewakili sejumlah masyarakat mempertanyakan hal tersebut.
"Kami menduga 5 pos yang berdiri mulai dsri jalan masuk desa hingga ke perkampungan tidak memiliki ijin. Dan kami mempertanyakan mengapa harus ada pos security sedangkan pihak perusahan PT Bineka Manca Wisata yang rencananyabakan membangun hotel berbintang disini belum beroperasi dan tidak ada aktifitas perusahan sama skx. Kami masyarakat tentu merasa terganggu dan kurang nyaman dan saat ini pos-pos tersebut sudah menjadi tempat pesta miras oknum-oknum security," beber Rawung yang diiakan masyarakat yang lain.
Lanjut Rawung, yang mereka (Masyarakat red) tau untuk saat ini yang katanya tanah milik perusahan itu masihbdalam sengketa dengan warga, sehingga perusahan masih belum bisa beraktifitas dilokasi tersebut apalagi di tengah perkampungan.
"Disini kami sangat merasa terganggu, dan diaini bukan tempat kerusuhan sampai harus ada security. Kami sebagai masyarakat hanya meminta pihak perusaahan menunjukan apakah mereka sudahbada ijin untuk mendirikan pos disitu atau tidak," tanya Rawung.
Terpisah penjabat Hukumtua Desa Paputungan Adolof Bawole menuturkan jika pihak perusahan dalam mendirikan pos security tersebut tidak menyurat ke desa secara resmi, tetapi hanya menyampaikan secara lisan dan langsung membuatnya.
"Pihak perusahan hanya datang ke saya menyampaikan jika akan membangun pos dan sudah ada ijin dari Polsek dan Polres. Dan setelahnya mereka langsung membangun pos tersebut, " ungkap Bawole.
Diketahui dengan adanya pembangunan pos security yang meresahkan warga Paputungan, membuat situasi desa sempat ramai. Hampir terjadi bentrok antara warga dan pihak perusahan. Diketahui juga pohak perusahan dan sejumlah warga masih bermasalah terkait sengketa tanah.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan pihak perusahan dan kepolisian belum bisa dikonfirmasih. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment