Data yang berisi lengkap jumlah orang yang datang dari daerah terjangkit, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), serta selesai pemantauan dan dinyatakan sehat, juga lengkap dengan daftar Desa/ Kelurahan dan Kecamatannya ini kemudian menimbulkan kebingungan di masyarakat, karena sumber datanya yang belum jelas atau tidak tercantum.
“Dalam data itu kan menyebutkan nama Desa atau Kelurahan dan Kecamatannya. Sehingga, hal ini akhirnya menimbulkan keresahan di masyarakat, karena takut ada tetangganya masuk dalam daftar pengawasan,” ujar salah satu warga Tondano yang meminta nama dan alamatnya tak dipublikasikan.
Hal serupa juga sempat dipertanyakan salah satu warga dengan nama akun medos Facebook, Brammy Sander Manapa, di grup Facebook RR-RD Call Center yang dikelolah Pemkab Minahasa. Dirinya mempertanyakan kebenaran data tersebut.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa dr Maya Rambitan MKes, sebagai salah satu anggota dalam Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Minahasa, ketika dikonfirmasi oleh media, Rabu (25/03) malam mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mengeluarkan data selengkap itu untuk konsumsi publik.
Menurutnya, data yang beredar di Facebook itu memang benar. Hanya saja, data itu menurutnya untuk konsumsi internal Dinas Kesehatan dan Puskesmas, sebagai data untuk pemantauan lapangan.
Sehingga, kata dia, orang yg tak mengerti dalam menelaah data itu akan kebingungan dan bisa saja salah pengertian, karena data itu harus ada penjelasan khusus dari pihak yang berkompeten.
“Kami menyayangkan kenapa data tersebut bisa ke publik. Kami akan berusaha mengeluarkan data valid dalam 12 jam kedepan, oleh Dinas Kesehatan Minahasa melalui Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Minahasa, dimana data ini sama dengan data di Gugus Tugas Provinsi Sulut.
Untuk saat ini, data resmi yang kami sampaikan ke publik adalah, tidak ada positif Corona di Minahasa, satu PDP dan 36 ODP,” tandasnya.
(jonly bamz)
0 komentar:
Post a Comment