DEPROV,Elnusanews -- Langkah Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) serta Forkopimda dalam upaya penanganan maupun pencegahan penyebaran wabah Covid-19, mendapat apresiasi dari legislator DPRD Sulut Ir. Julius Jems Tuuk.
Menurutnya, memang apresiasi ini masih terlalu dini untuk diutarakan mengingat masa tanggap darurat bencana Covid-19 belum berakhir, namun melihat setiap usaha dan langkah dari Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pangdam dan Kapolda, yang bahu membahu membuat terobosan program penanggulangan Covid 19, sudah selayaknya untuk diberikan apresiasi.
Namun disisi lain diungkapkan politisi PDI Perjuangan ini, pemerintah harus melihat konidisi masyarakat ekonomi kelas menengah kebawah di Sulut yang dinilai mengalami kesulitan yang luar biasa.
"Saya lihat dan rasakan bahwa masyarakat kelas menengah kebawah di Sulut mengalami kesulitan yang luar biasa, termasuk petani, dimana sebagian besar lahan sawah gagal panen karena hama tikus dan hama lainnya. Dengan tidak adanya turis di Sulut maka pendapatan nelayan menurun jauh. Demikian juga untuk pekerjaan padat karya, banyak tukang yang menganggur karena tidak ada pekerjaan," ungkap Tuuk.
Praktis dikatakan Tuuk, yang bisa menghasilkan pendapatan hari ini hanyalah Tambang Rakyat atau Tambang Emas.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada eksekutif maupun rekan-rekan legislatif agar segera mengambil langkah ataupun terobosan seperti ;
1. Mengevaluasi kembali alokasi anggaran pada APBD 2020, sekalipun APBD sudah di Perdakan. Kita dapat menggeser dana tersebut untuk keperluan yang Urgen dalam menanggulangi Covid 19.
2. Segera alihkan Dana TKD atau Tunjangan Kinerja Daerah, Perjalanan Dinas dan Belanja Modal untuk kebutuhan masyarakat dan Kesehatan
3. Dana pada point dua, dapat dibelanjakan utk : a. Pangan, Vitamin dan Obat-obatan dan lain-lain dibagikan gratis kepada Masyarakat.
b. Biaya Operasional Aparat Keamanan yaitu TNI, Polri dan Satpol PP dalam menjalankan program social distancing.
d. Perlengkapan petugas kesehatan.
Jika kondisi lebih memburuk, dan tidak teratasi sampai 2 bulan kedepan kata Tuuk, dirinya khawatir rakyat akan marah dan terjadi chaos karena tidak adanya dana untuk pangan dan kesehatan.
"Sekali lagi saya berharap, segera lakukan pergeseran anggaran untuk APBD tahun 2020," pintanya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment