MINSEL, Elnusanews- Korupsi merupakan musuh paling berbahaya, maka dari itu diperlukan kerjasama semua elemen dalam melakukan pencegahan sekaligus pemberantasan.
Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) diperingati sebagai bentuk upaya penyadaran publik bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus dihadapi dengan cara yang luar biasa. Pencegahan korupsi merupakan upaya kolektif dari seluruh pihak. Partisipasi dan pelibatan masyarakat adalah hal yang mutlak.
Selain itu rendahnya gaji pegawai, banyak aspek ekonomi lain yang menjadi penyebab terjadinya korupsi, diantaranya adalah kekuasaan pemerintah yang dibarengi dengan faktor kesempatan bagi pegawai pemerintah untuk memenuhi kekayaan mereka dan kroninya.
Seperti hal yang dilakukan Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang dalam memperingati hari Anti Korupsi Sedunia dengan melaksanakan Web Seminar (Webinar).
Seperti diketahui, banyak temuan pengelolaan anggaran di setiap desa maupun kelurahan yang tidak transparan/diselewengkan sampai berujung pada pidana. Ini terjadi akibat ulah/permainan yang dilakukan oknum kepala desa selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bersama bendahara desa untuk mencari keuntungan pribadi dengan mengesampingkan tupoksi yang ada.
"Pola seperti inilah yang harus di rubah agar tatanan pemerintahan didesa berjalan dengan baik. Oleh karena itu mari ciptakan pemerintahan yang jujur, bersih dari tindakan Korupsi," tandas Dra. Devy Stany Walukow.
Kembali dikatakannya, webinar tersebut sangat perlu digelar dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih tanpa Korupsi, dengan sasaran adalah membekali pemerintah desa dalam hal ini perangkat serta hukum tua bagaimana menciptakan pemerintahan yang jauh dari korupsi, ungkapnya.
Dijelaskan pula, Webinar di Desa Lelema ini menjadi desa yang pertama kali digelar di Sulawesi Utara melalui Soom Meeting. Dan rencananya Webinar ini akan setiap tahun dilakukan.
Sejumlah materi pun dijabarkan para narasumber seperti konsep anti korupsi, aplikasi anti korupsi, budaya masyarakat Lelema dalam kehidupan sehari serta pandangan Kristen tentang Korupsi.
"Semua materi yang disampaikan diharapkan dapat dimengerti dan diaplikasikan dalam tugas kerja pemerintahan dan pembangunan di desa. Pemerintah desa harus berani melawan karena Korupsi itu musuh kita bersama," tukas Walukow.
Terpisah, Hukum tua Desa Lelema Allan Maindoka, menyampaikan Webinar tersebut digelar atas inisiasi dari sejumlah akademisi UPH salah satunya Dra. Devy Stany Walukow, M. Hum, M. Si yang juga putri asli Desa Lelema.
Untuk itu dirinya menyampaikan banyak terimakasih atas inisiasi UPH dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia.
Dirinya berkomitmen akan terus berupaya menciptakan pemerintahan yang maju, berkepribadian dan sejahtera serta bersih dari KKN. Sembari berharap dengan digelarnya Webinar tersebut, pemerintahan di Desa Lelema akan jauh terhindar dari tindakan korupsi dalam bentuk apapun, tandasnya.
Narasumber UPH dalam Webinar yakni Dra. Devy Stany Walukow M.Hum M. Si, Jossapat Hendra Prijanto M. Pd, Juliana Tirza M. Pd, Imanuel Aditya Wulanata M. Pd.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment