DEPROV,Elnusanews - Setelah disahkannya pembahasan 16 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) lewat rapat paripurna, Badan Legislasi (BALEG) langsung tancap gas. Keseriusan Baleg dalam menyelesaikan 16 Ranperda tersebut ditunjukan lewat digelarnya rapat Rabu (16/3/16) siang. Dari pembicaraan, sekira empat Ranperda yang bakal didorong selama 3 bulan kedepan sebagai prioritas tahap pertama.
Anggota Baleg Felly Runtuwene mengatakan bahwa ada sekitar empat Ranperda yang diprioritaskan yakni, terkait Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Budaya dan Bahasa Daerah, fakir miskin dan minuman beralkohol.
“Adalah lebih baik kita tidak terlalu mementingkan kuantitasnya tapi kualitasnya. Biarlah berapa dulu yang dijalankan tahun ini supaya benar-benar maksimal,” ujar Runtuwene.
Hal senada juga diungkapkan anggota Baleg lainnya yaitu Fanny Legoh. Ia mengusulkan agar prioritas dahulu yang dijalankan, jangan terlau banyak. “Jangan dulu terlalu banyak yang kemudian ini tidak memiliki kualitas. Belum masalah sosialisasinya,” tukas Legoh.
Sementara itu, Ketua Baleg Boy Tumiwa menjelaskan kepada wartawan seusai rapat tersebut bahwa telah disepakati 3 bulan ke depan sekitar lima Ranperda inisiatif yang bakal didorong. Pada rapat Jumat nanti akan mendengarkan kesiapan dari pihak eksekutif mengenai tujuh Ranperda.
“Hari Jumat akan mendengarkan mana yang akan kita dahulukan dari yang eksekutif. Jadi kita akan tunggu di rapat Jumat. Jadi yang pritoritas BUMD, fakir miskin, bahasa dan budaya, juga minuman keras,” ungkap Tumiwa yang baru saja menjadi Ketua Baleg menggantikan posisi Ketua Baleg yang Lama Teddy Kumaat.
Tumiwa juga menandaskan bukan dilihat dari segi kuantitas, namun dilihat juga dari segi kualitasnya, itu penting. “Memang ini hal yang luar biasa Ranperda yang banyak. Tapi dengan semangat yang baru ini saya rasa bisa. Harus optimis karena kalau tidak optimis susah kita untuk bekerja,” tandasnya. (RaKa)
Anggota Baleg Felly Runtuwene mengatakan bahwa ada sekitar empat Ranperda yang diprioritaskan yakni, terkait Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Budaya dan Bahasa Daerah, fakir miskin dan minuman beralkohol.
“Adalah lebih baik kita tidak terlalu mementingkan kuantitasnya tapi kualitasnya. Biarlah berapa dulu yang dijalankan tahun ini supaya benar-benar maksimal,” ujar Runtuwene.
Hal senada juga diungkapkan anggota Baleg lainnya yaitu Fanny Legoh. Ia mengusulkan agar prioritas dahulu yang dijalankan, jangan terlau banyak. “Jangan dulu terlalu banyak yang kemudian ini tidak memiliki kualitas. Belum masalah sosialisasinya,” tukas Legoh.
Sementara itu, Ketua Baleg Boy Tumiwa menjelaskan kepada wartawan seusai rapat tersebut bahwa telah disepakati 3 bulan ke depan sekitar lima Ranperda inisiatif yang bakal didorong. Pada rapat Jumat nanti akan mendengarkan kesiapan dari pihak eksekutif mengenai tujuh Ranperda.
“Hari Jumat akan mendengarkan mana yang akan kita dahulukan dari yang eksekutif. Jadi kita akan tunggu di rapat Jumat. Jadi yang pritoritas BUMD, fakir miskin, bahasa dan budaya, juga minuman keras,” ungkap Tumiwa yang baru saja menjadi Ketua Baleg menggantikan posisi Ketua Baleg yang Lama Teddy Kumaat.
Tumiwa juga menandaskan bukan dilihat dari segi kuantitas, namun dilihat juga dari segi kualitasnya, itu penting. “Memang ini hal yang luar biasa Ranperda yang banyak. Tapi dengan semangat yang baru ini saya rasa bisa. Harus optimis karena kalau tidak optimis susah kita untuk bekerja,” tandasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment