Sanny Parengkuan mengatakan FGD ini penting dilaksanakan agar rencana kedepan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Kabupaten Kota bisa sejalan dengan Pemprov Sulut.
"Untuk iti apa yang kita rencana harus sesuai dengan data yang dilapangan. Penting sinergi dengan kabupaten dengan pemprov agar sejalan program pak Gubernur,"ungkap Parengkuan.
Lanjutnya pertemuan ini bagaimana menghasilkan suatu bisnis plan dari penanaman modal Provinsi Sulut.
Untuk itu dirinya meminta kepada Kabupaten Kota harap bersinergi dengan Pemprov dalam melakukan pendataan dilapangan sesuai Road Map yang ada.
Sementara itu, Kaban BKPM Sulut, Lynda Deasy Watania menyebutkan adapun maksud dan tujuan FGD ini memberikan panduan ke Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota dalam menyusun RUPM landasannya sesuai dengan rencana jangka panjang dan isu-isu serta peluang investasi dimasa kini dan masa datang.
Serta tujuannya kata Lynda, mrlakukan pembahasan sebagai rumusan yang dapat
ditingkatkan sehingga terjadi keterpaduan dan konsisten dibidang penanaman modal.
Adapun Narasumber, Kaban BKPM Sulut, Lynda Deasy Watania, Unsur Akademisi, Charles Kepel. Dan peserta yang hadir instansi teknis terkait, instansi penaman modal serta instansi perijinan Kabupaten Kota se Sulut.
(ROKER)
Pagelaran FGD sgt bagus dan strategis dilaksanakan, sayangnya...kemasan ceremonialx yang begitu menarik dari sisi marketingnya...tidak sesuai dengan fakta dilapangan baik dari kuantitas maupun kualitas yang ditawarkan kepada investor akhirnya ndak ada followupnya.Birokrasi adalah salah satu kendala tapi yang lebih penting menurut saya...setiap daerah fokus saja dengan potensi bisnis yang benar2 menjadi primadona daerahnya, misalnya Kab. Minsel yg terkenal dengan komoditi holtikulturanya atau potensi perikanan dan fokus pada peningkatan kualitasnya dan tentunya harus membangun jaringan bisnis yang kuat dengan marketing yang efektif.
ReplyDelete