![]() |
Noldy Lamalo |
DEPROV, Elnusanews – Wakil Ketua Komisi II,
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Noldy Lamalo menepis isu yang berkembang dimana menjelaskan tingginya kemiskinan di Sulut hanya dimainkan saja menjelang memasuki anggaran baru.
Lamalo mengatakan, kemiskinan yang terjadi di Sulut karena dua hal.
“Pertama, karena moratorium menteri kelautan dan perikanan. Kedua, pertanian
yang beberapa waktu lalu cuaca panas ekstrim,” tukasnya.
Ia menjelaskan, sebelum ada moratorium
nelayan dulunya bisa kerja diberikan ruang yang lebih leluasa sekarang tidak.
Baginya, itu salah satu penyumbang kemiskinan di Sulut.
“Dari segi pertanian
karena cuaca ekstrim. Jadi tidak menjadi ukuran itu program kegiatan. Contoh
pertanian, belum tentu diberikan bantuan tanam langsung menikmati. Kan butuh
waktu misalnya massa panen. Sekarang kalau panas panjang,” ujarnya.
Ditambahkannya, barangkali data BPS timbul, saat moratorium dilakukan
serta baru selesainya pengaruh cuaca dan sebagainya. Dirinya menampik kalau
angka yang diberikan BPS bukan dimainkan karena pergantian anggaran.
"Saya yakin 2016 program pak gubernur untuk meredam angka kemiskinan di Sulut pasti berhasil. Pak gubernur kan baru saja akan mulai. Pas mereka masuk tingkat kemiskinan naik, jadi bukan berarti dimainkan,” ungkapnya
"Saya yakin 2016 program pak gubernur untuk meredam angka kemiskinan di Sulut pasti berhasil. Pak gubernur kan baru saja akan mulai. Pas mereka masuk tingkat kemiskinan naik, jadi bukan berarti dimainkan,” ungkapnya
“Ada beberapa orang miskin kalau dari dinas sosial lain lagi. Ada miskin
karena malas kerja ada karena di PHK,” pungkasnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment