• Berita Terbaru

    March 22, 2016

    elnusanews/com March 22, 2016

    Diduga Pencemaran Lingkungan Di Desa Resetlemen

    MINUT,Elnusanews-- Dugaan pencemaran lingkungan yang terjadi di Desa Resetlemen Kecamatan Likupang Timur, akibat operasi PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) di gunung Tokatindung menyeruak ke permukaan.

     "Sejak empat tahun lalu operasi MSM - TTN berproduksi, sangat sedikit manfaat yang dirasakan masyarakat. Paling banyak kami menderita," kata Berty Wuwung, warga Desa Resetlemen sambil menunjuk ke arah sumur berair keruh di salah satu rumah warga desa yang dituding akibat dampak dari operasi PT MDM, Selasa (22/3) siang.

    "Tiga tahun terakhir, warga setempat mengeluh susah mendapat air bersih. Untuk sumur dengan kedalaman sembilan meter saja, hanya didapati air tak layak konsumsi diduga akibat limbah tambang," tambah Wuwung, sambil menunjuk ke sisi gunung Tokatindung yang menjadi lokasi pembuangan limbah PT MSM. Kondisi ini sangat miris mengingat desa dengan sekira 500 an kepala keluarga (KK) itu merupakan desa yang letaknya paling dekat dengan wilayah tambang.

    "Kami merasa terpinggirkan masa pihak perusahaan bisa merekrut ratusan tenaga kerja dari desa lain, tapi dari desa kami hanya direkrut tak sampai 20 orang," sambung Relly Pangemanan tokoh masyarakat setempat. Sementara itu, Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Minut Howart Marius menyesalkan pihak perusahaan yang tidak menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) secara adil.

    "Sejauh ini bantuan yang pernah dicicip warga hanya pembangunan drainase tahun 2013, dan bangunan pagar sekolah tahun 2014 dan tahun 2015 tidak ada dana CSR yang digelontorkan. Padahal dana tersebut wajib diberikan pihak perusahaan kepada desa-desa lingkar tambang untuk membangun sarana prasarana yang dibutuhkan warga setempat," ujar Marius.

    Ketua Komisi C DPRD Minut Denny Sompie SE yang juga berasal dari daerah pemilihan (Dapil) Likupang Timur membenarkan kondisi Desa Resetlemen. Dikatakan Sompie, saat ini pihaknya akan memperjuangkan hak-hak warga desa termasuk harapan untuk diakomodir sebagai tenaga kerja. "Beberapa waktu lalu kami sudah melakukan rapat dengar pendapat dengan PT MSM dan TTN.

    Kami minta agar perusahaan bisa mengakomodir warga lokal khususnya di wilayah lingkar tambang," ujar Sompie. Dihubungi terpisah PR PT MSM Herry Rumondor megelak bahwa operasi PT MSM di gunung Tokatindung telah mencemari sumur-sumur warga di desa Resetlemen Kecamatan Likupang Timur.

    "Sejauh ini belum ada hasil penelitian yang membuktikan bahwa limbah operasi PT MSM telah mencemari sumur warga. Kami punya laporan rutin dampak lingkungan setiap enam bulan ke instansi terkait soal pengolaham limbah tambang," tandas Rumondor. Terkait dana CSR sudah dibahas berfasarkan dengan desa dan kecamatam melalui musrembang. "Jadi total anggaran yang disiapkan untuk CSR total 2 juta USD untuk seluruh 10 yang tersebar di ljngkar yambang PT MSM," tuturnya.

    Ia menambahkan, terkait rekrutmen tenaga kerja tak bisa mengakomodir semua Naker karena PT MSM juga harus mengakomodir Naker dari desa lingkar tambang lainnya. "Untuk serapan tenaga kerja PT MSM memberikan porsi yang sama dengan desa-deda lingkar yambang yang lain di likupang," tutupnya. (Tommy)
    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Diduga Pencemaran Lingkungan Di Desa Resetlemen Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top