SULUT,Elnusanews - Pemerintah Provinsi (Peprov) Sulut melalui
Badan Lingkungan Hidup (BLH) rutin melakukan sosialisasi mengenai kepedulian
sampah.
Kali ini, sosialisasi dilakukan di pusat
perbelanjaan. Kepala BLH Sulut Roy Mewoh mengatakan sosialisasi sengaja
dilakukan di pusat keramaian agar sosialisasi langsung kena sasaran.
"Biar yang belanja ikut peduli dengan
masalah sampah," katanya dalam Gerakan Simpati Peduli Lingkungan
Perspektif Pengelolaan Sampah di salah satu pusat perbelanjaan di Manado,
Selasa (15/03/2016).
Gencarnya pemerintah melakukan sosialisasi
peduli sampah ini, kata Mewoh dalam rangka menuju Indonesia bersih sampah 2020.
"Sebagai upaya menuju target itu, kami sudah melakukan berbagai kegiatan,
seperti Gerakan Bersih Kuala (GBK). GBK dilakukan di kabupaten dan kota se
Sulut," terangnya.
Sementara itu, Budi Rarumangkay mewakili
Jurnalis Independen Pemprop Sulut (JIPS) yang juga menjadi pembicara mengatakan
dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemprop yang rutin melakukan
sosialisasi seperti ini. Namun, dikatakannya untuk mengantisipasi masalah
sampah ini haruslah diawali dari lingkungan keluarga.
"Mensiasati sampah semua stakeholder
dilibatkan. Tapi, jika kesadaran masyarakat terhadap sampah belum ada sama
dengan sia-sia. Makanya, kita harus edukasi terlebih dahulu dari diri sendiri
selanjutnya ke lingkungan keluarga," ungkapnya.
Menurut dia, sosialisasi dari akar rumput
keluarga menjadi ujung tombak dalam memecahkan masalah sampah. Sementara itu,
sejumlah peserta yang hadir bersikeras meminta perda sampah agar segera
dihadirkan. " "Untuk apa sosialisasi kalau nantinya hukuman untuk
yang sembarang membuang sampah tidak jera. Makanya, perda itu harus ada, jangan
sampe digodok trus," sindir seorang peserta.
Adapun narasumber lainnya yang hadir pada
sosialisasi tersebut, diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Happy
Korah, Kepala Dinas Kebersihan Manado Julises Oehlers dan utusan dari akademisi
serta perwakilan TP PKK Sulut.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment