![]() |
Olly Dondokambey |
BEOGRAD,Elnusanews - Pemerintah
Serbia antusias berjuang agar dokumen Gerakan Non Blok dimotori kepala
pemerintahan lima negara termasuk Indonesia menjadi memori dunia, memory of the
world ke lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa, Unesco di Paris, Prancis.
Kepala Badan Arsip Serbia
Miladin Milosevic menyatakan hal itu ketika menerima Gubernur Sulawesi Utara,
Olly Dondokambey di kantornya Vase Pelagica, Beograd, Sabtu (9/7/2016) pekan lalu.
Miladin ramah dan
bersemangat menerima tamu dari Indonesia yang dianggap sebagai saudara dekat
negaranya. Ikut hadir dalam pertemuan itu, Kepala KBRI Serbia dan Montenegro,
Harry James Kandou.
Miladin menjemput rombongan
Gubernur Sulut Dondokambey di pintu gerbang dan mengajak belasan stafnya ikut
mendampingi saat berkeliling ruangan arsip dan berdialog.
“Melihat orang
Indonesia seperti saudara Yugoslavia,” kata Miladin melalui penterjemah
Ariyanto.
Miladin mengatakan dokumen
GNB telah didokumentasikan untuk diserahkan ke Uneso bersama Indonesia pada
Oktober tahun ini. Dikatakan Pemerintah Serbia sangat mendukung tindakan badan
arsip dipimpinnya melalui lobi, kunjungan ke beberapa negara pemrakarsa dan
negara pernah menjadi tuan rumah pelaksanaan GNB melalui pendanaan khusus.
“Dokumen ini sangat
bermanfaat menjadi warisan dunia seperti candi Borobudur di Indonesia,” katanya
tersenyum.
Gubernur Dondokambey
mengatakan dukungan Pemerintah Serbia atas perjuangan menjadikan GNB menjadi
memori dunia akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu
Miladin menggagas pertemuan round table ahli sejarah GNB Serbia dan Indonesia
pada Oktober tahun ini.
“Saya juga akan sampaikan pertemuan ini kepada
Ibu Megawati (Megawati Soekarnoputri),” katanya. Menurut Dondokambey, Megawati
adalah salah seorang saksi sejarah pertemuan GNB di Beograd tahun 1961 ketika
mendampingi ayahnya Presiden Soekarno.
Menurut Miladin dokumen
memory of the world GNB telah disiapkan lembaga arsip Serbia dan Arsip Nasional
Indoneia sejak tahun 2015. Bentuk arsip disiapkan yakni arsip foto, film, dan
arsip tesktual.
Dikatakan Presiden
Yugoslavia Joseph Broz Tito dan Presiden Indonesia Soekarno berperan penting
sebagai tokoh pendiri GNB bersama Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru,
Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah.
Diungkapkan dokumen GNB
memiliki 9.000 foto dan 3.000 dokumen. Dalam dokumen itu disertakan surat
menyurat antara Presiden Tito dan Presiden Soekarno jumlahnya sekitar 50 buah
surat. Bahkan surat tulisan tangan Soekarno kepada Tito mengenai pemikiran GNB
masuk dalam dokumen tersebut.
Terkait pendirian GNB, Duta
Besar RI untuk Serbia dan Montenegro Harry James Kandou mengatakan,
Indonesia dan Serbia telah dua tahun bekerja sama mempromosikan dokumen GNB ke
berbagai negara sebagai memory of the world UNESCO.
Dikatakan Indonesia
berpengalaman mengajukan arsip Konferensi Asia Afrika tahun 1955 sebagai memori
dunia ke UNESCO. Arsip Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok memiliki
signifikansi dan nilai internasional yang sangat berharga.
Beberapa waktu lalu, ujar
Kandou, Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri dalam perayaan 60 tahun
hubungan Indonesia dan Yugoslavia, mengapresiasi langkah Arsip Nasional
Republik Indonesia dan Arsip nasional Serbia memperjuangkan dan Gerakan Non
Blok (GNB) sebagai salah satu kenangan perjuangan di dunia.
Konferensi Gerakan Non Blok
pertama dilaksanakan di Beograd tahun 1961 atau 6 tahun setelah Konprensi Asia
Afrika di Bandung tahun 1955.
(ROKER/Redaksi Elnusanews)
0 komentar:
Post a Comment