![]() |
MARSEL SENDOH |
SULUT,Elnusanews - Tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Sulawesi Utara
tercatat 6,18% pada Agustus 2016 atau menurun dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu sebesar 9,03%.
Jika dibandingkan dengan posisi Februari 2016, tingkat
pengangguran terbuka (TPT) juga menurun, dimana pada saat itu
persentasenya mencapai 7,82%.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Utara Marsel Sendoh SH
mengatakan, pertumbuhan pekerja di sektor pertanian, tersebar pula pada
subsektor perikanan dan perkebunan.
“Kalau sektor jasa bisa jadi ada kenaikan karena merespon
pertumbuhan pariwisata. Untuk pertanian ada kenaikan tinggi, karena
memang kontribusi pertanian untuk PDRB Sulut tinggi,” tuturnya, Senin
(09/11/2016).
Sementara itu, untuk jumlah angkatan kerja di Sulut
sebanyak 1,18 juta orang pada Agustus 2016, atau meningkat 84.000
dibandingkan dengan angkatan kerja Agustus 2015. Akan tetapi, posisi
angkatan kerja pada Agustus berkurang sebanyak 307 orang dibandingkan
dengan Februari 2016.
“Pengangguran sarjana cukup tinggi, atau 6,2%. Mereka
kemungkinan masih menunggu penerimaan kerja, atau memilih memanggur dari
pada bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya,” tambah Sendoh.
Saat ini, jumlah penduduk yang bekerja di Sulut pada
Agustus 2016 tercatat 1,11 juta orang, bertambah 110.500 orang
dibandingkan dengan Agustus tahun lalu. Dibandingkan dengan Februari
2016, juga bertambah 19.200 orang.
Memandang capaian positif terkait menyusutnya TPT Sulut
Agustus 2016, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan upaya
untuk menggenjot kinerja sektor pariwisata membuahkan hasil. Di samping
itu, menurutnya, sektor pertanian sudah mulai memberikan hasil, setelah
melewati masa suram akibat El Nino.
“Target kami menekan terus tingkat pengangguran, serta
kemiskinan. Sekarang kalau pengangguran sudah terbukti menurun, semoga
kemiskinan juga terkikis,” ujarnya.
Dilihat dari komposisi pekerjaan formal dan informal,
mayoritas tenaga kerja di Sulut bekerja informal, baik dengan status
berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan
pekerja keluarga/tidak dibayar. Sektor informal tercatat sebesar 61,32%
pada Agustus 2016 atau naik dari periode yang sama tahun lalu sebanyak
59,55%.
Sementara itu, untuk sektor formal sebesar 38,68% pada
Agustus 2016, atau menurun dibandingkan dengan Agustus 2015 sebesar
40,45%. Sendoh juga menambahkan, program ODSK khusus di bidang tenaga
kerja seperti pelatihan pencari kerja (pencaker) dan pelatihan
produktifitas wirausaha baru untuk tahun 2016 berjumlah 940 orang dan
pembukaan lowongan kerja melalui Jop Fair berjumlah 3.905 orang. (ROKER)
0 komentar:
Post a Comment