MINUT, Elnusanews-- Video pengrusakan disalah satu tempat yang menurut info ditolak oleh warga sekitar karena sudah dijadikan Mushola (bukan Mesjid seperti postingan-postingan dimedia sosial saat ini) melainkan balai pertemuan di Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan sore rabu kemarin(29/02)sekitar jam 17.00 viral.
Perselisihan warga tentang pembangunan Mushola tahun 2019 kemarin sempat terhenti saat Pemerintah melakukan mediasi tetapi rupanya belum selesai sampai keakar permasalahan karena pembangunan tempat atau balai pertemuan yang dijadikan Mushola tersebut tetap dilanjutkan walaupun ditolak oleh warga sekitar.
Menurut informasi, warga bersikeras penduduk diseputaran lokasi adalah non Muslim sehingga mereka tetap menolak pembangunan rumah ibadah tersebut tetapi pembangunan terus berlangsung, hal ini yang memicu pengrusakan tetapi menurut info yang merusak justru bukan warga seputaran lokasi tetapi dari luar Perum.
Kepada media ini, aktifis Minut William S Luntungan berharap agar Pemerintah dan aparat keamanan cepat mengantisipasi masalah ini secepatnya karena menurut Luntungan masalah ini mulai digoreng oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Warga Minut diharapkan jangan terprovokasi dengan postingan-postingan yang belum tentu kebenarannya, kita percayakan kepada pihak berwajib, jika ada yang melanggar aturan segera diproses hukum dan yang lebih penting jangan terprovokasi dengan postingan-postingan dimedia sosial yang hanya memperkeruh suasana apalagi kelihatannya masalah ini sudah digiring keranah Pilkada, jangan terpancing dengan ulah oknum-oknum yang berupaya untuk menghilangkan toleransi yang sudah lama terbina didaerah kita,” tutup Luntungan. (Tommy)
Perselisihan warga tentang pembangunan Mushola tahun 2019 kemarin sempat terhenti saat Pemerintah melakukan mediasi tetapi rupanya belum selesai sampai keakar permasalahan karena pembangunan tempat atau balai pertemuan yang dijadikan Mushola tersebut tetap dilanjutkan walaupun ditolak oleh warga sekitar.
Menurut informasi, warga bersikeras penduduk diseputaran lokasi adalah non Muslim sehingga mereka tetap menolak pembangunan rumah ibadah tersebut tetapi pembangunan terus berlangsung, hal ini yang memicu pengrusakan tetapi menurut info yang merusak justru bukan warga seputaran lokasi tetapi dari luar Perum.
Kepada media ini, aktifis Minut William S Luntungan berharap agar Pemerintah dan aparat keamanan cepat mengantisipasi masalah ini secepatnya karena menurut Luntungan masalah ini mulai digoreng oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
“Warga Minut diharapkan jangan terprovokasi dengan postingan-postingan yang belum tentu kebenarannya, kita percayakan kepada pihak berwajib, jika ada yang melanggar aturan segera diproses hukum dan yang lebih penting jangan terprovokasi dengan postingan-postingan dimedia sosial yang hanya memperkeruh suasana apalagi kelihatannya masalah ini sudah digiring keranah Pilkada, jangan terpancing dengan ulah oknum-oknum yang berupaya untuk menghilangkan toleransi yang sudah lama terbina didaerah kita,” tutup Luntungan. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment