BITUNG,Elnusanews -Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE mengaku prihatin melihat kondisi Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara di Kota Bitung.
" Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dibutuhkan kesiapan tenaga kerja di Indonesia khususnya Kota Bitung, tetapi kesiapan keahlian yang dilakuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Sulut yang ada di BLK Bitung. saya melihat BLK tidak memadai dan jauh dari harapan dalam rangka persiapan MEA dan KEK, bahkan saya melihat BLK Bitung sama persis dengan gudang penyimpangan barang ," kata Dondokambey, dihalaman BLK Bitung, Selasa (8/3/2016).
Olly menegaskan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov tidak siap menghadapi MEA ke depan.
" Saya ingin agar ini dikaji ulang seperti apa strategi Disnakertrans Pemprov dan BLK Bitung menghadapi MEA ," katanya.
Dia menjelaskan, alat-alat di BLK Bitung, tidak memadai. padahal tantangan kedepan sangat cukup berat menghadapi MEA dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
" Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan oleh Pemprov antara lain menyatukan semua BLK di dinas-dinas terkait dalam menghadapi MEA. Dan seharusnya dilakukan kerjasama dengan swasta melalui berbagai program. Selain itu, BLK juga harus mempersiapkan tenaganya untuk magang ke perusahaan-perusahaan swasta ," tambanya..
Sembari menabahkan, saya melihat belum ada terobosan yang dilakukan. Maka keberadaan BLK sangat sia-sia dan menghabur-haburkan uang. Ini harus jadi perhatian Pemprov atau sebaiknya BLK Bitung itu ditiadakan ," pungkasnya. (Rego)
" Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dibutuhkan kesiapan tenaga kerja di Indonesia khususnya Kota Bitung, tetapi kesiapan keahlian yang dilakuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Sulut yang ada di BLK Bitung. saya melihat BLK tidak memadai dan jauh dari harapan dalam rangka persiapan MEA dan KEK, bahkan saya melihat BLK Bitung sama persis dengan gudang penyimpangan barang ," kata Dondokambey, dihalaman BLK Bitung, Selasa (8/3/2016).
Olly menegaskan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov tidak siap menghadapi MEA ke depan.
" Saya ingin agar ini dikaji ulang seperti apa strategi Disnakertrans Pemprov dan BLK Bitung menghadapi MEA ," katanya.
Dia menjelaskan, alat-alat di BLK Bitung, tidak memadai. padahal tantangan kedepan sangat cukup berat menghadapi MEA dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
" Sebenarnya banyak yang bisa dilakukan oleh Pemprov antara lain menyatukan semua BLK di dinas-dinas terkait dalam menghadapi MEA. Dan seharusnya dilakukan kerjasama dengan swasta melalui berbagai program. Selain itu, BLK juga harus mempersiapkan tenaganya untuk magang ke perusahaan-perusahaan swasta ," tambanya..
Sembari menabahkan, saya melihat belum ada terobosan yang dilakukan. Maka keberadaan BLK sangat sia-sia dan menghabur-haburkan uang. Ini harus jadi perhatian Pemprov atau sebaiknya BLK Bitung itu ditiadakan ," pungkasnya. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment