SULUT,Elnusanews - Pemerintah Provinsi melalui Dinas Lingkungan Hidup bekerjasama dengan KLHK RI, Artisanal Gold Council (AGC) menggelar Rapat Penetapan Tim Pelaksana RAD-PPM, Senin (4/11/2019) bertempat di hotel Gran puri Manado.
"Adapun kegiatan Rapat Penetapan Tim Pelaksana Rencana Aksi Daerah-Pengurangan dan Penghapusan Mercury (RAD-PPM) di Provinsi Sulawesi Utara," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Daerah Sulut Marly Gumalag kepada elnusanews.com.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan kerjasama KLHK RI, Artisanal Gold Council (AGC) dan DLHD Provinsi Sulawesi Utara.
"Rapat Penetapan Tim Pelaksana RAD-PPM di provinsi Sulawesi Utara adalah salah satu tahapan yang dilaksanakan dalam rangka memenuhi amanat Perpres 21 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkur (RAN-PPM), dimana Gubernur memiliki tugas untuk menyusun dan melaksanakan RAD-PPM," kata Gumalag.
Lanjutnya pada 4 bidang prioritas yakni energi, manufaktur, kesehatan dan Pertambangan Emas Skala Kecil.
Peserta kegiatan dari instansi teknis terkait sesuai bidang prioritas, Perguruan Tinggi, Asosiasi dan LSM.
Beberapa poin penting yang dihasilkan adalah:
1) konsep SK tim pelaksana RAD-PPM di Provinsi Sulut dengan ketua pak Sekprov dapat segera diproses dan mengacu pada penyusunan dan pelaksanaan RAN-PPM Perpres no.21 tahun 2019.
2) selain menyusun dan melaksakan RAD-PPM, Gubernur melalui Tim Pelaksana RAD-PPM juga melaksanakan monitoring dan evaluasi, melaporkan pelaksanaannya dan memberikan pendampingan dalam penyusunan rad-ppm kab/kota.
3) penyusunan strategi dan program yang diawali dengan inventarisasi data dan informasi untuk tahun 2019 diprioritaskan pada kelompok kerja Kesehatan, karena target penghapusan alkes mengandung merkuri pada tahun 2020.
Turut hadir dalam rapat tersebut Ir. Yun Insiani, MSc direktur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun KLHK RI), Bpk. Hoetomo (staf khusus KLHK RI) dan Bpk. Agni Pratama (Country Project Manager AGC).
Turut hadir dalam rapat tersebut Ir. Yun Insiani, MSc direktur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun KLHK RI), Bpk. Hoetomo (staf khusus KLHK RI) dan Bpk. Agni Pratama (Country Project Manager AGC).
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment