![]() |
Kepala Dinas Perkebunan Daerah Sulut Refly Ngantung. |
SULUT,Elnusanews - Dalam rangka mengoptimalkan Program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) di sektor Perkebunan. Maka Pemerintah Provinsi melalui Dinas Perkebunan Daerah terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat bumi nyiur melambai Sulawesi Utara melalui pengembangan komoditi di Sulut demi terwujudnya Sulut Hebat yang lebih sejahtera di sektor Perkebunan.
Kepala Dinas Perkebunan Daerah Provinsi Sulut Refly Ngantung mengatakan tahun 2020 berjalan ini seluruh program masih sesuai dengan RPJMD yang dijabarkan dalam renstra.
"Saya dan jajarannya merasa bersyukur program yang dilaksanakan pada tahun 2019 berjalan dengan baik sesuai dengan harapan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut (OD-SK).
"Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, program yang kami laksanakan dialokasikan dari APBD serta ada juga sumber dana lainnya dari APBN," ungkap Refly Ngatung kepada elnusanews.com, Kamis (9/1/2020).
Ia menuturkan ada 6 komoditi unggulan, yakni kelapa, pala cengkih, cacao, dan kopi serta vanili.
"Ada lima komoditi unggulan dan satu vanili juga menjadi primadona karena harganya samgat luar biasa. Dan khusus komodti kelapa masih terus kita pertahankan di bumi nyiur melambai ini agar supaya betul-betul Sulawesi Utara (Sulut) tetap masih menggunakan lambang nyiur melambai. Seiring dengan perkembangan flukuatif harga itu bagian daripada dinamika atau bagian dari mekanisme pasar. Tapi kita bersyukur pak gubernur dan wakil gubernur (OD-SK) telah melakukan berbagai terobosan sehingga komoditi kelapa ini berdampak terhadap perubahan harga yang sangat signifikan," bebernya.
Lanjutnya, tahun 2019 pemerintah pusat telah memberikan bantuan alat pengelolahan kelapa sebanyak 45 unit dan tahun 2020 berjalan akan mendapatkan 12 unit alat pengolahan kelapa dari Kementan RI.
"Jadi alat pengolahan kelapa keseluruhannya berjumlah 57 unit tersebar kepada kelompok tani yang ada di daerah ini. Dengan adanya bantuan alat pengolahan kelapa Ini merupakan pengalihan produksi kopra semakin kecil otomatis ketersediaan bahan baku kecil hukum pasar akan berlaku. Ini yang kita harapkan demikian, makanya penetrasi yang dibuat oleh Pemprov sejak 2018 menjawab kondisi sekarang. Jadi saya optimis bukan cuma 8 ribu/kg harga kelapa namun akan melebihi harga tersebut," harapnya.
(ROKER).
0 komentar:
Post a Comment