![]() |
Foto Bersama Usai Diskusi Publik |
"Tahun sebelumnya 2014 Sulut peringkat sembilan, tapi pada tahun 2015 sudah masuk lima besar dengan jumlah 40 ribuan pengguna narkoba. Tentu ini harus menjadi perhatian bersama untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba demi anak-anak dan cucu kita bersama," ujar Sumirat, saat menjadi pembicara pada acara Diskusi Publik yang bertemakan Stop Narkoba, yang diprakarsai oleh Forum Wartawan DPRD (Forward) Sulut kamis (3/3/16).
Sumirat juga memberikan Apresiasi yang tinggi kepada Forward Sulut yang menggagas acara diskusi serta rencana aksi kampanye anti narkoba yang nanti akan digelar pada akhir bulan Maret .
"Ini luar biasa, patut diapresiasi tinggi. Teman-teman wartawan di DPRD patut dicontohi oleh elemen warga lainnya. salut," tukasnya.
Diskusi tersebut, selain dihadiri oleh Kepala BNN, juga ikut hadir sejumlah legislator seperti Ketua Komisi I DPRD Sulut, Ferdinand Mewengkang, wakil ketua Komisi I, Decky Palinggi dan anggota, Rocky Wowor serta Jenny Mumek.
Ketua Forward Sulut Martino Limpong S.Sos menuturkan bahwa pelaksanaan kegiataan diskusi publik ini sendiri dilatarbelakangi karena Forward Sulut merasa prihatin setelah melihat dan mendengar kondisi pengguna Narkoba di Sulut yang sudah menyentuh puluhan ribu pengguna Narkoba.
"Kampanye Anti Narkoba bukan hanya tugas dari BNN saja, semua elemen masyarakat harus peduli dan ikut bertanggungjawab untuk kampanyekan anti narkoba. Forward akan ambil bagian dengan menggelar aksi turun ke jalan dan membagikan ribuan stiker kepada masyarakat. Forward siap tampil perangi narkoba. bukan untuk siapa-siapa, bukan untuk negara, bukan untuk daerah tapi untuk anak-anak cucu. Selamatkan generasi penerus dari bahaya Narkoba," ungkap Limpong.
Limpong juga menyampaikan terima kasih kepada pihak BNN Sulut yang sudah memaparkan kondisi Narkoba di Sulut saat ini.
"Saya berterima kasih kepada BNN dan teman-teman wartawan yang tergabung dalam Forward. Kami tidak akan berhenti menyuarakan anti narkoba kepada masyarakat, keluarga dan sahabat-sahabat kita karena narkoba sangat berbahaya," tambah Limpong.
Seusai diskusi, Kepala BNN menawarkan kepada 38 orang wartawan untuk melakukan tes urien. Dan hal tersebut langsung direspons positif oleh para wartawan.
“Dari 38 anggota Forward yang ikut semuanya bebas narkoba atau negative. Sedangkan empat anggota DPRD Sulut yang turut ikut tes juga negative hasilnya. Ini sebagai bentuk profesionalitas dari rekan-rekan wartawan yang membuktikan kalau profesi ini membutuhkan orang-orang bersih dari narkoba,” tambah Sumirat.
Sementara itu, Drs .PSi. Lengkana Nasman MBA selaku Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Sulut kepada wartawan seusai melakukan tes menjelaskan, dalam tes tersebut ada empat kategori yang diuji.
“Pertama metamfetamin, ampetamin, morfin, dan benzodiazepine. Negative itu dalam artian tidak menggunakan ganja. Jadi Forward Sulut aman,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam tes ini keakuratan uji 100%. “Jadi untuk kemungkinan kekeliruan tidak bisa terjadi,” pungkasnya
(RaKa)
0 komentar:
Post a Comment