SULUT,Elnusanews - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengajak isteri ASN dan Pejabat di lingkup Pemprov Sulut untuk menangkal terjadinya gratifikasi.
Ajakan ini disampaikan orang nomor dua di Sulut saat membuka Pembinaan Mental dan Budaya Kerja Aparatur, di ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Selasa (14/06/2016).
kegiatan yang mengangkat tema Peran Isteri dalam meningkatkan Kinerja ASN di Pemprov Sulut digelar Biro Organisasi Setda Prov Sulut bekerja sama dengan TP-PKK Provinsi Sulut.
Wagub mengatakan ibu-ibu sebagai Isteri ASN idealnya menjadi penangkal awal dari tindakan-tindakan yang dapat merugikan keluarga, misalnya gratifikasi.
"Isteri ASN harus Open Minded, paling tidak memahami Tupoksi dari seorang suami, bukan mengatur, karena tidak jarang dalam pengambilan keputusan di Kantor dapat dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dari seorang istri, ini tidak boleh terjadi," tegas mantan Ketua Deprov Sulut ini.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK ibu Ritha Maya Dondokambey Tamuntuan mengatakan seorang isteri ASN harus mampu memposisikan diri sebagai pendamping suami dan mampu mendukung suami dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
"Isteri ASN dituntut harus mengetahui arti pola kepemimpinan yang baik, baik itu kepemimpinan secara formal maupun kepemimpinan secara Informal. Sehingga para isteri ASN dapat memposisikan diri dalam pergaulan sehari-hari dimasyarakat, termasuk pergaulan dalam organisasi intansi yang sedang diduduki oleh suami," ungkapnya.
Selain itu untuk menunjang kinerja para pelaksana birokrasi tersebut, maka isteri sebagai pendamping suami hendaknya dapat terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dapat berfungsi dalam memperlancar tugas-tugas suami yang setiap hari semakin berat, dan menuntut kesiapan dan dukungan dari kelurga.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos mengingatkan agar Isteri ASN sepatutnya hidup sesuai dengan standart hidup masing-masing, bukan menurut standart hidup orang lain.
"Karena kemampuan keuangan setiap keluarga berbeda-beda. hal ini juga dapat mencegah agar ASN tidak melakukan korupsi," tandasnya.
Karo Orgnisasi Farly Kotambunan SE melaporkan, maksud dilaksanakannya kegiatan ini sebagai wadah komunikasi bagi istri ASN dalam mendukung berbagai kebijakan pembangunan guna menghasilkan kinerja yang maksimal, dan untuk hasil yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat melalui kebijakan program dan kegiatan strategis.
(ROKER)
Ajakan ini disampaikan orang nomor dua di Sulut saat membuka Pembinaan Mental dan Budaya Kerja Aparatur, di ruang CJ Rantung Kantor Gubernur, Selasa (14/06/2016).
kegiatan yang mengangkat tema Peran Isteri dalam meningkatkan Kinerja ASN di Pemprov Sulut digelar Biro Organisasi Setda Prov Sulut bekerja sama dengan TP-PKK Provinsi Sulut.
Wagub mengatakan ibu-ibu sebagai Isteri ASN idealnya menjadi penangkal awal dari tindakan-tindakan yang dapat merugikan keluarga, misalnya gratifikasi.
"Isteri ASN harus Open Minded, paling tidak memahami Tupoksi dari seorang suami, bukan mengatur, karena tidak jarang dalam pengambilan keputusan di Kantor dapat dipengaruhi oleh kepentingan pribadi dari seorang istri, ini tidak boleh terjadi," tegas mantan Ketua Deprov Sulut ini.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK ibu Ritha Maya Dondokambey Tamuntuan mengatakan seorang isteri ASN harus mampu memposisikan diri sebagai pendamping suami dan mampu mendukung suami dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
"Isteri ASN dituntut harus mengetahui arti pola kepemimpinan yang baik, baik itu kepemimpinan secara formal maupun kepemimpinan secara Informal. Sehingga para isteri ASN dapat memposisikan diri dalam pergaulan sehari-hari dimasyarakat, termasuk pergaulan dalam organisasi intansi yang sedang diduduki oleh suami," ungkapnya.
Selain itu untuk menunjang kinerja para pelaksana birokrasi tersebut, maka isteri sebagai pendamping suami hendaknya dapat terus membekali diri dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dapat berfungsi dalam memperlancar tugas-tugas suami yang setiap hari semakin berat, dan menuntut kesiapan dan dukungan dari kelurga.
Hal senada juga dikatakan Wakil Ketua TP PKK Sulut dr Kartika Devi Kandouw Tanos mengingatkan agar Isteri ASN sepatutnya hidup sesuai dengan standart hidup masing-masing, bukan menurut standart hidup orang lain.
"Karena kemampuan keuangan setiap keluarga berbeda-beda. hal ini juga dapat mencegah agar ASN tidak melakukan korupsi," tandasnya.
Karo Orgnisasi Farly Kotambunan SE melaporkan, maksud dilaksanakannya kegiatan ini sebagai wadah komunikasi bagi istri ASN dalam mendukung berbagai kebijakan pembangunan guna menghasilkan kinerja yang maksimal, dan untuk hasil yang diharapkan untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat melalui kebijakan program dan kegiatan strategis.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment