![]() |
Gabungan Tim Sar turun langsung ke lokasi kejadian untuk mencari korban. |
Wanita tiga anak yang tercatat sebagai pegawai di Kantor Pengadilan Negeri Tondano sebagai Kasubbag Keuangan dan juga sebagai pelayan khusus (Pelsus) atau Penatua di kolom VI jemaat GMIM Kanaan Kulo, Kelurahan Sasaran Kecamatan Tondano Utara ini, dinyatakan hilang seusai pulang kantor sekitar pukul 17.30 wita.
Istri dari Franky Sumanti (48), serta ibu dari Arva, Alvon dan Alvira ini menurut informasi sempat terlihat kamera CCTV PN Tondano, namun hanya sampai yang bersangkutan keluar dari halaman kantor.
Lepas itu, korban pun sempat terlihat oleh seorang saksi yang masih kerabat dekat korban, berada di simpang empat Kelurahan Wewelen Kecamatan Tondano Utara, atau tepatnya di halaman parkir Toko Indomaret Wewelen, seusai meninggalkan kantor.
Bahkan, keterangan keluarga menyebutkan, pihak keluarga sempat mengecek keesokan harinya di Polda Sulawesi Utara untuk melacak signal handphone korban terakhir digunakan dan didapati bahwa komunikasi terakhir korban berlokasi di depan bangunan lama GMIM Sion Ranowangko Kecamatan Tondano Timur, sekitar pukul 18.00 wita dihari Senin itu.
Silvana Sumanti (47), tak lain adalah adik ipar korban, ketika ditemui di rumah kediaman korban menuturkan, pihak keluarga telah melakukan berbagai upaya agar korban bisa ditemukan, termasuk melaporkan ke pihak Kepolisian Resosrt Minahasa dan Tim SAR Minahasa, namun belum juga ada kabar menggembirakan.
“Senin pagi sekitar pukul 07.30, kakak kami ini berangkat ke kantor seperti biasanya, kemudian jam makan siang dirinya sempat pulang lalu kembali lagi ke kantor, tapi selepas kantor disore harinya dia tak lagi kembali ke rumah. Padahal sebelumnya kakak kami ini sering menelpon suaminya untuk menjemputnya bila sudah jam pulang kantor. Karena tak menelpon, suaminya berinisiatif menjemput langsung ke kantor tapi ternyata memang sudah tidak ada di kantor,” terang Silvana.
“Sudah melakukan berbagai cara dan upaya namun belum juga membuahakan hasil, termasuk menghubungi semua keluarga yang ada di jauh kalau-kalau korban menginap disana tapi jawabannya, kakak kami tidak ada disana,” tukasnya lagi.
Sementara itu, Reni (39), tetangga korban menuturkan, pribadi Jein dikenal warga sekitar sebagai orang yang suka menolong, ramah dengan siapa saja dan tak pernah ada masalah dengan siapapun.
“Ibu Jein itu orangnya sangat baik, sehingga kami kaget kalau dia hilang dan belum ditemukan. Tidak mau berprasangka yang macam-macam, kami berharap semoga ibu Jein segera ditemukan,” ujarnya.
Terpisah, tindak lanjut pencarian korban pun sudah dilakukan Tim SAR Minahasa, Rabu (12/08), dengan menyusuri sepanjang sungai Tondano, mulai dari sungai belakang lapangan Sam Ratulangi Tondano hingga ke pintu air Tonsea Lama.
Kepala Tim SAR Minahasa, Jeffry Mambu mengatakan, kepada wartawan pencarian ini dilakukan sebagai tindak lanjut informasi yang didapat dimana korban terakhir kali terlihat di jembatan dekat lapangan.
“Ini salah bentuk upaya pencarian korban sebagai tindak lanjut dari informasi. Tim akan terus berupaya mencari, semoga korban bisa cepat diketemukan,” ujarnya.(Jeffry)
“Senin pagi sekitar pukul 07.30, kakak kami ini berangkat ke kantor seperti biasanya, kemudian jam makan siang dirinya sempat pulang lalu kembali lagi ke kantor, tapi selepas kantor disore harinya dia tak lagi kembali ke rumah. Padahal sebelumnya kakak kami ini sering menelpon suaminya untuk menjemputnya bila sudah jam pulang kantor. Karena tak menelpon, suaminya berinisiatif menjemput langsung ke kantor tapi ternyata memang sudah tidak ada di kantor,” terang Silvana.
“Sudah melakukan berbagai cara dan upaya namun belum juga membuahakan hasil, termasuk menghubungi semua keluarga yang ada di jauh kalau-kalau korban menginap disana tapi jawabannya, kakak kami tidak ada disana,” tukasnya lagi.
Sementara itu, Reni (39), tetangga korban menuturkan, pribadi Jein dikenal warga sekitar sebagai orang yang suka menolong, ramah dengan siapa saja dan tak pernah ada masalah dengan siapapun.
“Ibu Jein itu orangnya sangat baik, sehingga kami kaget kalau dia hilang dan belum ditemukan. Tidak mau berprasangka yang macam-macam, kami berharap semoga ibu Jein segera ditemukan,” ujarnya.
Terpisah, tindak lanjut pencarian korban pun sudah dilakukan Tim SAR Minahasa, Rabu (12/08), dengan menyusuri sepanjang sungai Tondano, mulai dari sungai belakang lapangan Sam Ratulangi Tondano hingga ke pintu air Tonsea Lama.
Kepala Tim SAR Minahasa, Jeffry Mambu mengatakan, kepada wartawan pencarian ini dilakukan sebagai tindak lanjut informasi yang didapat dimana korban terakhir kali terlihat di jembatan dekat lapangan.
“Ini salah bentuk upaya pencarian korban sebagai tindak lanjut dari informasi. Tim akan terus berupaya mencari, semoga korban bisa cepat diketemukan,” ujarnya.(Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment