• Berita Terbaru

    November 13, 2015

    elnusanews/com November 13, 2015

    Pembangunan TPST Desa Watutumou 3 di Protes Warga

    MINUT,ELNUSANEWS - Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Watutumou tiga, Kecamatan Kalawat menuai protes warga jaga enam. Pasalnya pembangunan TPST tersebut hanya 10 Meter, dari pemukiman warga jaga enam dan terletak tepat di samping kantor Desa. Karena itu, sejumlah warga jaga enam mengeluhkan hal ini. Mereka menolak adanya pembangunan TPST tersebut. Menurut mereka pembangunan itu tidak tepat dan bisa menimbulkan bau busuk. “Kami hanya menuntut hak kami untuk menghirup udara segar dan hak untuk hidup sehat,” ungkap Gladys Bandanga warga setempat kepada media ini Jumat, (13/11/2015). “Memang dekat situ dulunya adalah tempat sampah sementara, tetapi sedangkan hanya tempat sampah sementara, anak-anak kami di sini sudah belasan yang terserang DBD,” tambah Sukmawati Amimah yang juga warga setempat. Menurut warga jaga enam, memang warga di jaga-jaga yang lain meyetujui pembangunan TPST tersebut, tetapi mereka jauh dari lokasi TPST. “Mereka boleh saja setuju, kan dampaknya ke mereka mungkin kecil, karena mereka jau dari lokasi. Tetapi kami sangat berdekatan dengan lokasi. Kalau menurut mereka sampah itu tidak akan bau, itu tidak mungkin. Sampah dimana yang tidak bau,” kata Lucki Manoi dengan kesal. Sejumlah warga itu menambahkan memang ada sosialisasi yang dilakukan pemerintah desa, tetapi mereka hanya mengundang lima orang setiap jaga. Jadi tidak dapat mewakili aspirasi yang lain. “Kami minta diadakan pertemuan kembali, pembangunan tersebut harus dihentikan dulu sampai mendapat solusi, dan kami juga menuntut janji Hukum Tua yang mengatakan lokasi tersebut akan dipindahkan di jaga delapan dan jauh dari pemukiman penduduk yang dekat dengan lokasi pekuburan,” ujar sejumlah warga jaga enam. Sementara itu Hukum Tua Desa Watutumou tiga Ronita Kumaunang menuturkan tidak semua masyarakat yang menolak pembangunan TPST. “Kami sudah mensosialisasikan sebelum awal pembangunan dan tidak hanya sekali, awalnya dengan memberikan undangan dan sampai pengumuman lewat pengeras suara,” tutur Kumaunang. Dia menjelaskan memang ada segelintir orang yang memberikan pemahaman buruk ke masyarakat dan itu bertentangan dengan pemerintah desa. Dia menambahkan mereka membuat TPST ini untuk menghindari dari sampah-sampah yang menumpuk di lokasi tersebut. “Kan dengan TPST sampah basah bisa kami olah menjadi pupuk dan sampah kering bisa di jual,” kata Kumanaung. Lanjutnya, itu semua bisa menghasilkan uang, dan sisa sampah yang busuk akan di angkut ke TPA, nantinya akan dikelolah oleh badan usaha milik desa. “Semua ini sudah kami komunikasikan dengan badan permusyawaratan desa (BPD), dan tentang lokasi TPST sudah mendapat rekomendasi dari BPLH Minut,” ungkap Kumaunang. Sementara kepala Badan Penangulangan Lingkungan Hidup (BPLH) Minut Tieneke Rarung membenarkan terkait rekomendasi yang diberikan. “Saya juga pastikan TPST itu tidak akan berbau. Tetapi untuk menghindari adanya permasalahan, saya akan membuat pertemuan pemerintah desa dan masyarakat yang menolak, untuk mencari jalan keluarnya,” Tutup Rarung. (Tommy)
    • Comments
    • FB Comments

    1 komentar:

    1. Sampahnya siapa yang tidak ada baunya .. Bagaimana kalau dibuat saja didepan rumah orang yang mengatakan tidak akan ada baunya .

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Pembangunan TPST Desa Watutumou 3 di Protes Warga Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top