MINUT,Elnusanews--Masyarakat Minahasa Utara (Minut), Mendatangi Pantai Firdaus Kecamatan Kema Rabu (9/3/2016) pagi tadi.
Mereka datang untuk menyaksikan Gerhana Matahari yang lalu terjadi fenomena alam 350 tahun sekali atau sekali seumur hidup.
Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut Robert Wahyu menjelaskan, GMT kali ini 97% posisi matahari tertutup oleh bulan.
"Ini adalah fenomena langkah dan juga menjadi bagian penelitian untuk melihat apa dampak gerhana terhadap bumi. Kami melakukan penelitian tiga hari sebelum gerhana sampai tiga hari sesudah gerhana," ujarnya Wahyu.
Sementara terpantau sejak pukul 07.00 Wita, Pantai Firdaus telah menjadi lautan manusia. Ribuan warga berkumpul sambil membawa perlengkapan seadanya untuk melihat gerhana seperti kacamata, bungkusan makanan ringan berkarbon, kertas rongen, teleskop mini, klise foto dan sebagainya.
Kontak awal gerhana di Pantai Firdaus terjadi pada 07.34 Wita. Sedangkan yang paling ditunggu-tunggu yakni puncak gerhana matahari terjadi pada 08.49 wita dan kontak akhir pada 10.15 Wita.
Pihak BMKG juga menyiapkan satu unit teleskop dan tiga unit layar yang menyiarkan langsung proses terjadinya gerhana. "Beruntung Minut memiliki spot yang baik untuk menyaksikan gerhana. Ini peristiwa besar yang tidak boleh dilewatkan, dan saya bersyukur Minut bisa menjadi tuan rumah," kata Bupati Vonnie Anneke Panambunan (VAP) didampingi Wabup Ir Joppi Lengkong.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Minut Dra Femmy Pangkerego MPd ME mengatakan, nonton bareng GMT di Pantai Firdaus juga moment mengundang wisatawan guna mensukseskan program 'Marijo Pasiar ka Minahasa Utara'.
Turut hadir ke Pantai Firdaus Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, Forkopimda Minut dan sejumlah pimpinan SKPD.(Tommy)
Mereka datang untuk menyaksikan Gerhana Matahari yang lalu terjadi fenomena alam 350 tahun sekali atau sekali seumur hidup.
Koordinator Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulut Robert Wahyu menjelaskan, GMT kali ini 97% posisi matahari tertutup oleh bulan.
"Ini adalah fenomena langkah dan juga menjadi bagian penelitian untuk melihat apa dampak gerhana terhadap bumi. Kami melakukan penelitian tiga hari sebelum gerhana sampai tiga hari sesudah gerhana," ujarnya Wahyu.
Sementara terpantau sejak pukul 07.00 Wita, Pantai Firdaus telah menjadi lautan manusia. Ribuan warga berkumpul sambil membawa perlengkapan seadanya untuk melihat gerhana seperti kacamata, bungkusan makanan ringan berkarbon, kertas rongen, teleskop mini, klise foto dan sebagainya.
Kontak awal gerhana di Pantai Firdaus terjadi pada 07.34 Wita. Sedangkan yang paling ditunggu-tunggu yakni puncak gerhana matahari terjadi pada 08.49 wita dan kontak akhir pada 10.15 Wita.
Pihak BMKG juga menyiapkan satu unit teleskop dan tiga unit layar yang menyiarkan langsung proses terjadinya gerhana. "Beruntung Minut memiliki spot yang baik untuk menyaksikan gerhana. Ini peristiwa besar yang tidak boleh dilewatkan, dan saya bersyukur Minut bisa menjadi tuan rumah," kata Bupati Vonnie Anneke Panambunan (VAP) didampingi Wabup Ir Joppi Lengkong.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Minut Dra Femmy Pangkerego MPd ME mengatakan, nonton bareng GMT di Pantai Firdaus juga moment mengundang wisatawan guna mensukseskan program 'Marijo Pasiar ka Minahasa Utara'.
Turut hadir ke Pantai Firdaus Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wagub Steven Kandouw, Forkopimda Sulut, Forkopimda Minut dan sejumlah pimpinan SKPD.(Tommy)
0 komentar:
Post a Comment