MINAHASA,Elnusanews -
Infrastruktur jalan merupakan bagian paling penting dari bidang pariwisata.
Maka dari itu, diharapkan jika objek wisata Manado Sky Line Tetempangan Hill
maju dan berkembang pesat, alangkah baiknya jalan akses menuju ke tempat wisata
diadakan pelebaran jalan.
Hal tersebut dikatakan salah
warga Desa Koha, Kabupaten Minahasa, Melky Mawuntu, saat Wakil Ketua DPRD
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Wenny Lumentut SE melaksanakan kegiatan reses
I tahun 2017 di desa tersebut. Sabtu (6/05) akhir pekan lalu.
Selain meminta pelabaran
akses jalan ke tempat wisata tersebut, Melky juga meminta agar masalah Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang ada di Pasungrarem dapat diperhatikan,
karena sudah sangat memprihatinkan.
"Masalah kesehatan,
terutama masalah TPA sampah yang sudah memprihatinkan, karena sampah itu
sebagian besar sudah ada di atas di jalan," ujar Melky.
Hal lain yang dipertanyakan
Melky juga adalah permasalahan permohonan bantuan bagi rumah ibadah Gereja yang
disodorkan kepada pemerintah, namun karena birokrasi yang terlalu
berbelit-belit sehingga realisasi dari proposal tersebut tak kunjung ada.
"Permohonan proposal
bantuan gereja tidak ada realisasi, padahal sudah diberikan ke Sekda dan sudah
ada tanda terima, tapi sudah dua kali diberikan tidak ada realisasinya,"
keluhnya.
Menanggapi keluhan warga
desa tersebut, Lumentut yang melaksanakan reses dengan mengundang tiga desa
sekaligus yakni, desa Koha, desa Agotey dan, desa Mokupa mengatakan, terkait
dengan pelebaran akses jalan menuju tepat wisata Tetempangan Hill dirinya
berharap agar warga desa yang nantinya lahannya akan terkena pelebaran dapat
membantu pemerintah dalam hal pembebasan lahan.
"Saya berharap, jika
ada pelebaran biasanya tidak ada ganti rugi. Jadi dibutuhkan pengertian dari
para warga agar desa Koha ini bisa berkembang," jawabnya.
Terkait dengan permasalahan
sampah, Lumentut yang juga merupakan Owner dari objek wisata Tetempangan
Hill mengungkapkan agar para warga desa
mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan, karena itu akan
berimbas pada pariwisata itu sendiri.
"Untuk sampah, kalau
bisa TPA hanya digunakan oleh masyarakat sekitar saja. Saya juga berharap
adanya kesadaran dari masyrakat agar jangan membuang sampah sembarangan,"
jelas Lumemntut, sembari menghimbau agar jangan membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, terkait
dengan permohonan proposal bantuan dana rumah ibadah gereja ke pemerintah
kabupaten yang tak kunjung terealisasi, Lumentut berjanji akan memperjuangkan
apa yang menjadi aspirasi dari para warga, khususnya perihal permohonan bantuan
dana, karena hal tersebut sudah ditata dalam dana hibah. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment