Kali ini giliran Pemerintah Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah yang dipimpin Plt Bupati Budi Setiawan untuk melihat lebih dekat sikap hidup toleran di masyarakat dan bagaimana peran pemerintah dan tokoh agama.
Rombongan sekira 31 orang diterima Sekretaris Kota Drs Rum Usulu, di Ruang Paripurna DPRD Manado Selasa (3/4/2018).
Dia mengakui, kerukunan dan sikap hidup penuh toleransi di Kota Manado sudah ada sejak dulu.
“Nilai-nilai kerukunan dan toleransi di Kota Manado ini sudah ada sejak lama. Itu diperkuat dengan adanya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan BKSAUA yang merupakan wadah persatuan tokoh-tokoh agama,” ungkap Usulu.
Dia menambahkan, sebagai apresiasi terhadap tokoh agama yang menjadi garda terdepan menjaga marwah kerukunan, pemkot memberikan insentif yang diterima setiap tiga bulan.
“Ada sekira dua ribuan tokoh agama yang mendapatkan insentif dari pemkot yang diserahkan Pak Wali Kota dalam pertemuan yang digelar setiap tiga bulan sekali,” ujar Usulu.
Sementara itu, Ketua FKUB Kota Manado Pdt Renata Ticonuwu mengungkapkan, pada 2017 lalu, ada 48 daerah lain di Indonesia yang mengunjungi Manado untuk belajar toleransi.
“Ini merupakan kebanggaan sekaligus menjadi motivasi bagi kami pemuka agama untuk terus meningkatkan kualitas kerukunan yang terjalin dengan sangat baik sejauh ini,” tuturnya.
Sementara itu, Plt Bupati Banyumas Budi Setiawan menyatakan apresiasi terhadap keberhasilan Manado menjaga kemajemukan.
“Kabupaten Banyumas juga toleransinya cukup baik. Kehadiran kami di sini, untuk melihat lebih dekat kerukunan antarwarga serta hal-hal yang layak diadopsi untuk diterapkan di Banyumas nantinya,” kata politikus PDIP itu.
Turut dihadiri para asisten di jajaran Pemkot Manado, staf ahli, Kaban Kesbangpol Hanny Solang, pengurus FKUB, Kabag Humas Pemkot Steven Runtuwene serta sejumlah undangan jajaran Pemkot Manado.
(moris)
0 komentar:
Post a Comment