MANADO, Elnusanews - Qurban adalah kemenangan dalam ketaatan kepada sang khaliq Allah SWT. Qurban adalah simbol pengorbanan hambanya kepada Allah SWT, sebagai bentuk ketaatannya dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya.
Hal ini disampaikan Ketua DPW Gerakan Anti Korupsi Independen Sulut Rivan Kalalo, saat menyampaikan khotbah Sholat Idul Adha di SPN Karombasan. Rabu (22/08) pagi.
Dalam khutbahnya Rivan mengatakan, momentum Idul Adha atau yang biasa disebut Idul Qurban adalah salah satu hari raya umat muslim yang diperingati satu kali dalam setahun. Perayaan hari besar Idul adha bermula dari sejarah nabi Ibrahim yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri, yaitu nabi Ismail.
"Kala itu Allah SWT ingin menguji keimanan nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim yang selama masa hidupnya terkenal akan ketekunan dan ketaatannya kepada Allah swt pernah berjanji bahwa dia rela memotong anaknya sendiri apabila Ia di karunia seorang anak. Karena kala itu hingga umur 90 tahun , Ia juga belum dikarunia seorang anak. Ketika akhirnya keinginannya untuk mempunyai anak terkabul , Allah pun menguji nabi Ibrahim dengan menagih janjiNya.Sebagai bentuk ketaatan dan loyalitasnya kepada Allah SWT Nabi Ibrahim pun dengan yakin memenuhi janjinya tersebut. Namun, karena kuasa Allah SWT yang begitu agung, ketika Nabi Ibrahim akan menyembelih anak semata wayangnya, Allah pun mengganti Nabi Ismail dengan hewan Qurban, " paparnya.
Lanjut, itulah sejarah Idul Adha yang hingga kini dirayakan oleh semua muslim di seluruh dunia yang jatuh setiap tanggal 10 Dzul-Hijjah kalender Islam.
"Qurban adalah simbol pengorbanan hambanya kepada Allah SWT,bentuk ketaatannya dan rasa syukur atas nikmat kehidupan yang diberikan Allah SWT kepada hamba-Nya. Hubungan rasa syukur atas nikmat kehidupan dengan berqurban yang berarti menyembelih binatang yang dapat dilihat dari dua sisi. Pertama, pada penyembelihan binatang tersebut merupakan sarana memperluas hubungan baik terhadap kerabat, tetangga, tamu, dan saudara sesama muslim. Semua itu merupakan bentuk kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT kepada manusia dan inilah bentuk pengungkapan nikmat yang dianjurkan dalam islam. Dalam Al-Quran dinyatakan. Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)(Q.S.Ad-Dhuhaa:11), "tutupnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment