Padahal bangunan khusus guru atau penjaga sekolah (Waker), diharapkan membantu agar bisa menetap di lingkup sekolah.
Namun kondisi tersebut, memiriskan terutama RDG yang ada di pulau Lembeh serta Batu Putih sangat rusak sehingga para guru terpaksa harus mengeluarkan biaya ekstra hanya untuk memperbaiki rumah dinas yang sudah berusia 30 tahun.
Belum lagi dari pantauan media, sebagian besar RDG sudah dalam keadaan hancur tak beratap hingga merusak pemandangan sekolah.
Para guru serta masyarakat sekitar sekolah memintakan Pemerintah dapat memperhatikan pembangunan baru RDG.
Kepala SDN Inpres Limangu Pancuran Markus Sinaulan saat dijumpai beberapa hari lalu mengakui RDG 2 unit tidak layak lagi ditempati.
" Selain dinding yang sudah retak, pihak sekolah tidak mempunyai dana untuk melakukan perbaikan RDG tersebut ," keluhnya.
Sinaulan, mengungkapkan dirinya terpaksa harus pulang pergi setiap hari dari daratan kota ke pulau Lembeh, meskipun mendapat uang kemahalan tetapi dana ini tidak cukup untuk memenuhi biaya transportasi dan makan minum apalagi sekolah yang terletak di ujung selatan pulau Lembeh belum dilengkapi sarana listrik dan air bersih.
Sementara ditempat terpisah Kepala Dinas Dikbud Ferdinand Tangkudung saat dimintai tangapan menjelaskan, penghapusan aset sekolah seperti bangunan RDG yang sudah berusia 30 tahun segera akan diusulkan.
" Berharap ditahun 2015 bisa memperoleh dana rehab atau pembangunan RDG baru di seluruh sekolah Negeri yang ada di Kota Bitung ," pungkasnya. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment