Saran dan masukan itu disampaikan oleh para jurnalis pos liputan Minahasa Utara dan Kota Bitung kepada perwakilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) provinsi Sulut yang ikut hadir dalam acara media gathering Bawaslu provinsi Sulut bersama Media Massa yang ada di Minut dan Bitung, yang digelar di kantor Panwaslu Minut, Selasa (15/12).
Belasan awak media cetak, elektronik dan media cyber di Minut dan Bitung ikut memberikan kritik serta masukan kepada penyelenggara pemilu, khususnya pihak Bawaslu beserta jajaran hingga tingkat TPS dalam hubungannya dengan peran media masa dalam menginformasikan seluruh tahapan pilkada, termasuk fakta terkait pelanggaran pemilu. Ada fakta menarik yang ikut diungkap oleh Rahman wartawan koran Aspirasi Rakyat, bahwa di Minut sebelum hari H ada kasus kehilangan formulir-formulir yang digunakan saat pungut hitung. "Kami dapat info ada 20-an bungkus formulir berholowgram hilang dari kantor KPU Minut, namun sampai saat ini tak ada kejelasan," katanya.
Menanggapi informasi yang disampaikan oleh Rahman itu, komisioner Panwaslu Minut divisi penindakan pelanggaran, Simon Awuy mengatakan pihaknya hingga saat ini belum mendapat laporan terkait masalah itu. "Saya tidak tahu, karena hingga saat ini belum ada laporan terkait itu. Semoga saja tidak ada, kalaupun ada tentu akan kami proses," jelasnya. Masukan-masukan itu langsung dicatat oleh Patricia Kuhu staf divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Sulut dan Olivia Kembie, Tim Assisten Divisi Sumber Daya Manusia Bawaslu Sulut. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment