MINUT, Elnusanews - Minahasa Utara (Minut) tergolong dalam daerah rawan
bencana. Hanya saja, anggaran terkait tanggap darurat bencana tidak
sebanding tingkat kerawanan yang sewaktu-waktu mengancam warga.
Menyangkut hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Minut, Denny Sompie, mengatakan. masalah ini perlu diseriusi bersama, mengingat sebagian besar wilayah Minut mencakup daratan, pesisir dan kepulauan semuanya berpenghuni dan rentan terjadi musibah.
“Kita tengah mengoptimalkan. Dalam rangka penataan anggaran secara berkesinambungan,” kata DenSom sapaan akrabnya.
Berkaca dibeberapa kabupaten/kota lainnya di Sulut, Minut tergolong daerah yang dana tanggap daruratnya kecil hanya sekitar Rp2 miliar.
“Hasil studi banding kami di daerah Kabupaten Tangerang saja, khusus dana bencananya sebesar Rp24 miliar namun itu sudah tergabung Damkar. Padahal di sana wilayahnya tak serawan dan seluas Minut,” beber DenSom. Olehnya, ke depan DenSom, berjanji memberi perhatian khusus dan memplototi masalah ini, termasuk melakukan upaya lobi ke pemerintah pusat.
“Bersykur meski dana kecil. Untuk 2016 Minut mendapat penambahan fasilitas tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dua uni speed booat senilai Rp2,6 miliar dan Rp600 juta,” terangnya.
Sayangnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut, belum bisa dikonfirmasi menyangkut inisiatif Dekab menambah anggaran tanggap bencana. (Tommy)
Menyangkut hal tersebut, Ketua Komisi C DPRD Minut, Denny Sompie, mengatakan. masalah ini perlu diseriusi bersama, mengingat sebagian besar wilayah Minut mencakup daratan, pesisir dan kepulauan semuanya berpenghuni dan rentan terjadi musibah.
“Kita tengah mengoptimalkan. Dalam rangka penataan anggaran secara berkesinambungan,” kata DenSom sapaan akrabnya.
Berkaca dibeberapa kabupaten/kota lainnya di Sulut, Minut tergolong daerah yang dana tanggap daruratnya kecil hanya sekitar Rp2 miliar.
“Hasil studi banding kami di daerah Kabupaten Tangerang saja, khusus dana bencananya sebesar Rp24 miliar namun itu sudah tergabung Damkar. Padahal di sana wilayahnya tak serawan dan seluas Minut,” beber DenSom. Olehnya, ke depan DenSom, berjanji memberi perhatian khusus dan memplototi masalah ini, termasuk melakukan upaya lobi ke pemerintah pusat.
“Bersykur meski dana kecil. Untuk 2016 Minut mendapat penambahan fasilitas tanggap darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dua uni speed booat senilai Rp2,6 miliar dan Rp600 juta,” terangnya.
Sayangnya pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut, belum bisa dikonfirmasi menyangkut inisiatif Dekab menambah anggaran tanggap bencana. (Tommy)


0 komentar:
Post a Comment