Pengejaran tersebut berawal dari teguran oknum anggota Satpol PP ketika kendaraan dinas (Kendis) DB 4436 CA yang dikemudikan Jenry Laighang.
Menurut Jenry, dirinya baru saja dari kantor Walikota mengantar berkas dan hendak balik ke kantor DPR namun mendadak dipanggil salah satu rekannya di depan kantor BPBD Bitung yang dekat dengan pintu keluar namun mendadak didatangi oknum satpol PP ini dan menegur dengan keras.
“Saya kemudian minta maaf pada anggota Satpol PP ini kemudian pergi, namun rupanya anggota Sat Pol PP ini tidak terima dan membentak padahal saya hanya berhenti sekitar 3 menit saja, tidak turun dari mobil, ketika hendak ke kantor DPR mendadak saya dikejar dari belakang menggunakan motor. Saya takut langsung tancap gas ke kantor DPR. Takut mobilnya dirusak, namun mungkin satpol PP akhirnya tahu itu mobil anggota DPR sehingga tidak berani mengejar sampai ke dalam,” tuturnya dengan nada gugup kepada wartwan.
Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung Victor J Tatanude yang mendapat kabar tersebut dari kantornya langsung meradang. Lelaki vokal ini kemudian mendatangi kantor Satpol PP Pemkot Bitung dan mencari oknum anggota Satpol PP yang kemudian teridentifikasi bernama Sonce Tampenawas dan berstatus PNS namun tidak menemukannya.
“Saya bisa mengerti jika sopir saya ditegur secara baik-baik. Diingatkan bahwa tidak bisa berhenti sembarangan di kompleks kantor walikota, namun kalau sudah dibentak lantas dikejar dan diduga akan dipukul begitu, apa itu masih procedural, saya ingin mempertanyakan SOP Sat Pol PP jika memberikan teguran,” semburnya di depan kantor Satpol PP.
Dirinya juga berharap agar oknum anggota Satpol PP ini segera mendapat sanksi dari pimpinannya karena sudah melakukan tindakan yang diluar standar dari instansi tersebut.
“Saya sudah telpon Kasat Pol PP dan minta yang bersangkutan diberi sanksi. Ini supaya ada efek jera, sedangkan kendaraan dinas anggota DPRD yang jelas-jelas plat merah saja dibuat begitu, apalagi mobil milik masyarakat biasa, apa tidak dirusak itu nanti. Tindakan ini sangat kami sesalkan,” cetusnya lagi.
Terpisah, Kepala Satpol PP Boy Rumawung mengaku belum mendapat laporan tersebut karena dirinya mengikuti rapat di Mapolda Sulut terkait KEK.
“Nanti saya cek lagi ke staf, kita akan pelajari dulu kasusnya seperti apa,” singkatnya. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment