SULUT,Elnusanews - Penjabat Gubernur Sulut Dr Soni
Sumarsono MDM, Kamis (21/01), resmikan Desa Kima Bajo Kec. Wori
Minahasa Utara jadi Kampung Keluarga Berencana (KB). Pencangan tersebut ditandai
dengan panandatanganan prasasti oleh Gubernur Sulut yang turut disaksikan Kepala
BKKBN Pusat Dr Surya Chandra Surapaty, Inspektur Utama BKKBN Pusat Dra Mieke
Sangian, Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Pusat Yunus Noya dan Pj. Bupati Minut
Ir Herry Rotinsulu.
Gubernur Mengatakan pencanangan Kampung KB di
Kabupaten Minut merupakan tindak lanjut dari pencanangan Kampung KB di Cirebon yang
dilakukan Presiden Joko Widodo pada pertengahan Januari lalu. Dan pencanangan Desa
Kima Bajo menjadi kampung KB menjadi contoh
di Provinsi Sulawesi Utara, agar Kabupaten Kota yang lain di Sulut dapat
mengikutinya.
“Karena itu Saya minta para Bupati/Walikota
se-Sulut segera mencanangkanya didaerahnya masing-masing, karena program ini
sangat penting dalam rangka mengakselerasikan berbagai sektor pembangunan di
desa tersebut, ” ujar Sumarsono.
Usai memberikan sambutan Gubernur
telah menyerahkan piagam pengharggaan dari BKKBN pernikahan 53 tahun Keluarga
Havid Kabaena warga Desa Kima Bajo.
Sebelumnya Kepala BKKBN Pusat Surya
Chandra Surapaty mengungkapkan, pada Tahun 2016 ini, kami telah merencanakan
pembentukan satru kampung KB di setiap kabupaten/Kota sebagai proyek percontohan.
Agar program KB lebih dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat, saya mohon dukungan pemerintah Kabupaten Minut
beserta seluruh SKPD terkait untuk bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi
Sulu guna melaksanakan program KKBPK di desa-desadusun-dusun dan kampung-kampung
terutama di wilayah terpencil, tertinggal, wilayah padat penduduk, perbatasan
dan daerah-daerah lain yang program KB nya belum berhasil pembentukan kampong-kampung
KB, harap Surapaty.
Kepala BKKBN Sulut Nerius Auparay
melaporkan, desa Kima Bajo terutama dusun 4 yang sekarang menjadi salah satu
desa percontohan kampong KB di Sulutakan menjadi miniature pelaksanaan program KKBPK
yang terpadu dan komprehensif.
Untuk Tahap awal, ini selain merevitalisasi KB dengan mengatur kelahiran, Kita juga memberdayakan keluarga melalui pengasuhan anak secara holistic dan komprehensif. Meningkatkan ketahanan para remajanya serta pemberdayaan para lansianya agar tetap produktif serta meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan pendapatan keluarga, tandas Auparay.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment