Prosesi perayaan pesta ada Tulude diawali dengan penjemputan kue adat tamo bersama hukum tua dan sekretaris desa yang dinaikan diatas kereta yang berbentuk perahu dan didorong oleh tetuah adat kampung yang diiringi lantunan lagu berbahasa daerah Sangihe dari group masamper menuju lokasi pelaksanaan pesta adat tulude.
Ketua Bamukis Minut, Herman Papia yang hadir pada kesempatan itu mengatakan, pesta adat tulude ini merupakan tradisi warga nusa utara disetiap awal tahun. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan syukur atas berkat yang tuhan berikan ditahun yang lalu serta berharap mendapatkan keberkahan yang melimpah ditahun yang baru ini.
“Segala pergumulan dan berkat telah kita lewati untuk menggapai segala cita-cita di tahun 2018, baik secara pribadi maupun di masyarakat. Nilai-nilai adat tulude ini sudah diwariskan dan menjadi sesuatu yang harus dijalani terus-menerus hingga generasi selanjutnya,” kata Papia.
Sementara itu, camat Likupang Barat (Likbar) Alfons Jorry Tintingon AP MSi dalam sambutannya memberikan apreseasi kepada pemerintah desa yang telah sukses menyelenggarakan pesta adat tulude tersebut. Ia berharap, pelaksanaan tulude ini dimaknai oleh masyarakat dengan selalu bahu membahu bersama pemerintah untuk membangun desa serta menyukseskan program pemerintah kabupaten.
“Kiranya dari kegiatan ini bisa menjadi berkat di tahun 2019, segala sesuatu bisa kita raih jika berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Saya yakin generasi Nusa Utara mampu berbicara lebih dalam segala bidang nasional maupun internasional. Saya harapkan untuk kedepan perayan ini lebih baik lagi dan apa yang kurang bisa ditambahkan, ” harap Tintingon.
Hukum tua (Kumtua) Lea Mangaehe menjelaskan, pesta adat tulude ini bisa terlaksana berkat kasih Tuhan dan dukungan dari seluruh masyarakat. Pesta adat yang rutin dilaksanakan setiap tahun pihaknya berharap dapat membawa keberkahan ditahun 2018 ini. Ia juga menghimbau kepada seluruh warga Nusa Utara untuk terus berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah desa dan kabupaten serta selalu menjaga Kamtibmas agar kerukunan dan kekeluargaan yang saat ini telah tercipta dengan baik, akan terus terjaga.
Upacara adat Tulude diselenggarakan sebagai bentuk pernyataan syukur atas perlindungan Tuhan Semesta Alam (I Ghenggona Langi) pada tahun yang sudah berlalu, permohonan berkat dan kesuksesan untuk tahun baru yang sedang dijalani, serta permintaan agar dijauhkan dari penyakit, bencana dan perselisihan ditengah masyarakat," tutup Mangaehe.
Hadir dalam kegiatan tersebut, anggota Dekab Minut Harlen Lengkong Pungus, Abraham Eha, seluruh BPD, perangkat desa dan masyarakat.(Tommy)
0 komentar:
Post a Comment