• Berita Terbaru

    January 19, 2016

    elnusanews/com , , January 19, 2016

    Jagung Mahal, Peternak Babi Minahasa Menjerit Rumondor: Pemerintah Mampu Menjawabnya

    MinahasaElnusanews – Dampak kemarau berkepanjangan beberapa waktu lalu akibatnya, Jagung menjadi mahal serta sulit didapat dan dampak ini kemudian dirasakan oleh para peternak, termasuk peternak Babi. Peternak Babi yang kesehariannya memanfaatkan Jagung sebagai pakan ternak utama ini, kini ‘menjerit’ akibat kesulitan mencari Jagung. Pasalnya, belakangan ini komoditi Jagung sulit ditemukan di pasar-pasar tradisonal. Kalaupun didapat, harganya jauh lebih mahal. Edo Goni, salah satu peternak Babi asal Desa Tondegesan Kecamatan Kawangkoan saat dihubungi wartawan, belum lama ini, mengatakan, belakangan ini pihaknya mulai merugi dan terancam gulung tikar akibat harga Jagung melambung dan sulit didapat. Menurutnya, harga Jagung di wilayah Kawangkoan, Langowan dan Sonder kini melambung tinggi mencapai Rp 7.000 hingga Rp 7.500 per Kilogram dari harga sebelumnya yang hanya Rp 4.000 per Kilogram, bahkan hanya Rp 2.500 per Kilogram bila panen besar.Selama ini kami bisa menghabiskan pakan Jagung untuk ternak hingga 225 Kilogram per hari. Namun, Jagung mulai sulit didapat, kalaupun dapat harganya sudah jauh lebih mahal dari sebelumnya. Sementara, selama ini kami hanya bergantung pada Jagung, karena itu pakan terbaik bagi Babi dan 50 persen campuran pada pakan menggunakan Jagung. Dengan mahalnya harga jagung ini maka pengeluaran kami untuk pakan per hari mengalami kenaikan hingga Rp 675 ribu,” ujarnya. Masalah lain yang dihadapi Edo, dengan harga Jagung yang melambung tinggi dan pengeluaran menjadi besar ini ternyata tak sejalan dengan naiknya harga jual dari peternak. Hal ini disebabkan, banyak peternak kecil yang kesulitan pakan Jagung akhirnya menjual lebih awal ternak Babi sehingga harga di tukang jagal justru turun.Biasanya bisa dijual Rp 35.000 per Kilogram dari peternak di penjagal, tapi kini malah turun jadi Rp 34.000 sampai Rp 33.000, karena banyaknya daging Babi di pemotongan. Logikanya kan kami bisa naikkan harga daging karena mahalnya harga pakan, namun itu tak semudah yang dipikirkan. Untuk itu kami sangat berharap campur tangan pemerintah terkait hal ini, agar kami peternak Babi tidak gulung tikar,” ujarnya. Akan meningkatnya harga dan sulitnya menemukan komoditi Jagung bagi para peternak Babi ini, Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulawesi Utara, Ronald Rumondor kemudian mendesak pemerintah melalui instansi teknis terkait agar harus turun tangan dam mampu menjawab kesulitan warga, khususnya para peternak Babi, dengan mendatangkan Jagung dari luar daerah yang lebih murah untuk peternak dengan harga terjangkau.Akibat kelangkaan Jagung ini, para peternak Babi kesulitan memberi makan ternaknya. Untuk itu, pemerintah terkait diminta turun tangan dan mampu menemukan cara untuk menjawab keluhan para peternak ini. Karena yang merasakan kesulitan pakan ternak jenis Jagung ini bukan hanya peternak Babi, tapi juga ada peternak-peternak yang lain seperti peternak Ayam, Bebek, Ikan dan sejumlah jenis peternakan yang lainnya. Kami minta pemerintah dapat mendatangkan Jagung dari luar daerah untuk kebutuhan peternak ini, yang tentunya lebih murah,” kata Rumondor kepada wartawan, Minggu (17/01). Karena, menurut Rumondor, dengan adanya kelangkaan Jagung untuk kebutuhan peternak Babi ini juga akan berpengaruh pada ekonomi keluarga si peternak yang kesehariannya menggantungkan hidup pada profesi beternak ini.Sebab, dikatakannya, dengan kelangkaan Jagung dan dengan harga yang sangat mahal untuk memperolehnya, membuat harga operasional dan harga produksi tak sebanding yang menyebabkan peternak merugi dan terancam gulung tikar.Karena dengan peternak Babi sulit mendapatkan pakan ternak berupa Jagung ini, ini tentunya sangat berpengaruh juga pada ekonomi keluarga dari si peternak itu sendiri, yang selama ini hidup dari beternak, mulai dari membiayai sekolah ataupun kuliah anak dan mencukupi kebutuhan lainnya. Kalau peternak kemudian sampai gulung tikar maka ekonominya akan rusak dan jumlah pengangguran akan bertambah,” ujarnya, sembari menuntut kesigapan pemerintah. Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Minahasa, Ir Dolvi Kasenda MSc, terkait kelangkaan Jagung di pasaran dan harganya yang melambung tinggi mengatakan, hal itu sangat objek. Mengingat, musim kemarau baru selesai dan petani baru mulai menanam sehingga stok di pasaran berkurang dan menyebabkan harga naik.Harapan kami dalam waktu dekat sudah ada panen Jagung dari petani sehingga stok Jagung di pasaran bisa segera normal kembali,” ujar Kasenda.(Jeffry)
    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Jagung Mahal, Peternak Babi Minahasa Menjerit Rumondor: Pemerintah Mampu Menjawabnya Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top