DEPROV,Elnusanews - Puluhan orang yang tergabung dalam Pemuda Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Rabu (1/6/16) siang, menggelar aksi demo di halaman kantor DRPD Sulut.
Para massa aksi menyuarakan 8 pernyataan sikap DPC GMNI Manado terkait dengan peringatan hari lahir Pancasila. Diantaranya, meminta tanggal 1 juni sebagai hari libur nasional, menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional, menolak korupsi, menolak Zaskia Gothick sebagai duta pancasila, penerapan Trisakti Nawacita oleh pemerintah, pencabutan TAB MPRS No 25 tahun 1966, serta menutut agar menurunkan anggota dewan yang mengkonsumsi narkoba.
Selain itu juga, massa aksi meminta agar seluruh anggota DPRD Sulut dapat menemui dan menerima apa yang menjadi tuntutan ataupun aspirasi dari mereka.
Massa aksi diterima oleh tiga anggota DPRD Sulut yaitu, James Karinda, Billy Lombok, dan Fanny Legoh.
Dihadapan para massa aksi, Anggota DPRD Sulut, Billy Lombok mengatakan bahwa di DPRD untuk menentukan sesuatu itu sifatnya kolektiv kolegial.
" Jadi kami hadir disini mewakili apa yang ada didalam yang mungkin belum sempat hadir atau dengan kesibukannya masing-masing tidak bersama-sama dengan kita," ujar Billy.
Billy juga mengatakan meminta kepada para massa aksi untuk duduk berdiskusi bersama-sama untuk mencari jalan keluar.
" Tidak mengurangi faedah perjuangan, bila teman-teman ingin berdiskusi untuk mencari goals dari tuntutan para rekan-rekan, mari sama-sama kita diskusikan didalam. Karena ini bukan hanya tuntutan teman-teman sekalian. Namun, ini merupakan bagian dari tuntutan kami juga, karena kami sudah menyatakan sepakat dengan tuntutan dari teman hanya saja jalan keluarnya seperti apa," ujar Billy.
Sementara itu, hal senada juga diungkapkan anggota legislator lainnya, James Karinda. Menurut Karinda dengan tidak adanya pergerakan mahasiswa maka daerah ini atau negara ini tidak akan terkontrol, tidak ada lagi yang mengkritik terhadap kebijakan-kebijakan yang keliru.
" Kami senang adik-adik datang ke DPRD. Karena DPRD merupakan representasi dari saudara-saudara sekalian. Saudara-saudara datang kesini menyampaikan aspirrasi ke DPRD. Sebenarnya sebagai anggota DPRD yang dipilih oleh saudara-saudara untuk mewakili rakyat Sulut kita memiliki kewajiban untuk menerima saudara-saudara. tapi kewajiban itu berbeda-beda setiap orang," jelas Karinda.
Karinda pun berjanji apa yang menjadi tuntutan para massa aksi tersebut, akan dicarikan jalan keluarnya.
Aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment