Bolmut, Elnusanews – Dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat desa, beberapa kebijakan dikeluarkan pemerintah lewat program Dana Desa (DanDes) salah satunya lewat program padat karya tunai dimana 30% dari tiap program yang akan dilaksanakan didesa harus digunakan untuk memberdayakan pekerja lokal di desa. Hal ini sebagaimana yang disampaikan Kadis PMD Fadli Usup yang dihubungi awak elnusa pada Kamis (07/06/2018) pagi tadi. “Memang lewat program ini, pemerintah berkeinginan agar pekerja lokal ditiap desa dapat lebih berdaya lagi. target utama program ini adalah untuk mengentaskan pengangguran dan masyarakat masyarakat kurang mampu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli masyarakat desa,” ujarnya.
Inong Bangko, Salah seorang warga masyarakat Desa Langi membenarkan efek positif yang dirasakan masyarakat desa lewat program padat karya tunai ini. “Program seperti ini memang sangat membantu kami masyarakat didesa. Kami yang biasanya hanya sebagai ibu rumah tangga lewat program ini mendapatkan peluang penghasilan tambahan untuk keluarga. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari pekerjaan, kami mendapatkan upah sebesar 80.000 rupiah,” jelasnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Kepala desa Langi Mochdar S. Masuara, menurutnya lewat program padat karya tunai ini banyak sekali masyarakat kurang mampu dan pengangguran yang terbantu. “Di Desa Langi ini sendiri, ada beberapa pekerjaan yang kami akan lakukan. Contohnya untuk penimbunan lapangan desa, walaupun hanya dilaksanakan beberapa hari, tetapi dari program padat karya tunai ini kami dapar mempekerjakan lebih dari 100 orang masyarakat kurang mampu dan pengangguran yang ada di desa,” ujarnya.
Sementara itu, Sekdes Langi Ogon Masuara mengatakan bahwa regulasi tegas dari pemerintah pada program padat karya tunai yang mewajibkan 30% dana pekerjaan harus tersalur langsung kepada masyarakat desa juga turut andil dalam membawa angina segar terhadap warga kurang mampu yang ada di desa. “Aturan tegas yang mengharuskan 30% dana harus sampai tepat sasaran kemasyarakat desa juga turut membantu suksesnya program ini sehingga tidak ada pihak yang berani membelokkannya untuk dipihak ketigakan, dan tentunya kami semua berharap agar program-program pemberdayaan seperti ini terus dilanjutkan,” pintanya. (AK)
Inong Bangko, Salah seorang warga masyarakat Desa Langi membenarkan efek positif yang dirasakan masyarakat desa lewat program padat karya tunai ini. “Program seperti ini memang sangat membantu kami masyarakat didesa. Kami yang biasanya hanya sebagai ibu rumah tangga lewat program ini mendapatkan peluang penghasilan tambahan untuk keluarga. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari pekerjaan, kami mendapatkan upah sebesar 80.000 rupiah,” jelasnya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Kepala desa Langi Mochdar S. Masuara, menurutnya lewat program padat karya tunai ini banyak sekali masyarakat kurang mampu dan pengangguran yang terbantu. “Di Desa Langi ini sendiri, ada beberapa pekerjaan yang kami akan lakukan. Contohnya untuk penimbunan lapangan desa, walaupun hanya dilaksanakan beberapa hari, tetapi dari program padat karya tunai ini kami dapar mempekerjakan lebih dari 100 orang masyarakat kurang mampu dan pengangguran yang ada di desa,” ujarnya.
Sementara itu, Sekdes Langi Ogon Masuara mengatakan bahwa regulasi tegas dari pemerintah pada program padat karya tunai yang mewajibkan 30% dana pekerjaan harus tersalur langsung kepada masyarakat desa juga turut andil dalam membawa angina segar terhadap warga kurang mampu yang ada di desa. “Aturan tegas yang mengharuskan 30% dana harus sampai tepat sasaran kemasyarakat desa juga turut membantu suksesnya program ini sehingga tidak ada pihak yang berani membelokkannya untuk dipihak ketigakan, dan tentunya kami semua berharap agar program-program pemberdayaan seperti ini terus dilanjutkan,” pintanya. (AK)
0 komentar:
Post a Comment