Kepada Media Elnusanews. Com pada, Rabu 15 Agustus 2018 Mononimbar menyampaikan bahwa apa yang disampaikan (oknum) melalui sosial media semua tidak benar (HOAX). Selama ini pelayanan di Dinas Capil sudah sesuai prosedur dan tidak ada keluhan satupun dari masyarakat apalagi tentang adanya pungutan.
Dan kalaupun ada itu hanya terjadi di saat Percetakan, Perekaman KTP-El, pembuatan KK, Akte Kelahiran yang semuanya harus dimaklumi karena bukan hanya satu masyarakat yang dilayani.
Selama pengurusan berkas di Dinas Capil Minahasa Selatan, Mononimbar menjelaskan tidak dipungut biaya sepeser pun (Gratis) karena dibiayai langsung oleh Pemerintah Pusat, katanya pula.
Diakuinya, Kementrian dalam negeri lewat Dirjen Kependudukan Adminduk dalam pelayanan belum maksimal karena tidak 100% daerah yg melakukan perekaman tercetak.
Pada tahun 2015 sampai sekarang, cetak KTP-El di Kabupaten Minahasa Selatan mengalami banyak kendala karena sering terjadi gangguan pada Jaringan apalagi ketika berganti satelit dari PT Indosat ke PT Telkomsel.
Selain itu, Alat-alat perekaman dan percetakan tidak semua baik artinya sering rusat dan butuh perbaikan. Sedangkan perbaikan itu butuh waktu karena jika Server itu rusak harus diperbaiki di Jakarta sedangkan daerah tidak bisa.
Bukan hanya itu saja kata Mononimbar, pemadaman listrik yang sering terjadi membuat Alat-alat perekaman maupun percetakan mengalami gangguan (lalot), ungkapnya.
Katanya lagi, Bupati sendiri mengakui bahwa distribusi Blangko tidak selamanya tersedia di Kantor Capil Minahasa Selatan karena blangko KTP-El sendiri diambil langsung dari Jakarta.
"Saya berharap jika nantinya ada pengeluhan dari masyarakat, langsung diberitahukan kepadanya bukan diumbar melalui Media Sosial (Medsos)" Tandasnya.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment