"Berdasarkan SOP, pencarian dilaksanakan selama tujuh hari, semoga sebelum tujuh hari, korban sudah berhasil ditemukan," kata Rusmadi Koordinator SAR Tahuna.
Camat Manganitu Julian Pesik mengatakan, pemerintah Kecamatan bersama masyarakat juga melakukan pencarian terhadap korban.
"Saat ini kami bersama masyarakat sementara berada di laut untuk mencari korban," kata Julian Pesik saat dihubungi melalui ponselnya.
Pihak Pelabuhan laut Tahuna membenarkan terjadinya kecelakaan laut yang mengakibatkan seorang nelayan hilang pada hari Jumat malam.
"Korban saat melaut, perahunya tersenggol oleh KM Saint Merry, kapal penumpang rute Tahuna-Siau-Manado, sehingga korban jatuh ke laut," kata Koordinator Sosial Media Response Team Unit Pelaksana Pelabuhan Tahuna Meifrid Palenewen.
Menurut dia, kecelakaan laut tersebut terjadi di perairan Kampung Kauhis Jumat (14/10) malam pada titik koordinat 3'31'34.28"N-125'27'52.33"E.
Setelah mengetahui ada perahu nelayan yang tersenggol, kapal penumpang Saint Merry langsung melaporkan kejadian kepada kantor pelabuhan Tahuna sambil berusaha mencari korban di lokasi kejadian, namun belum berhasil ditemukan.
Kami hanya bisa berdoa agar segera di temukan dengan selamat,tutur Eflien Lidya Kansil istri korban kecelakaan laut di perairan Kampung kauhis saat ditemui di kediamannya di Kampung Mala Kecamatan Manganitu.
(OpMud)
0 komentar:
Post a Comment