Jouberth yang disebut sebut salah satu anggota dari jaringan teroris internasional Islamic State of Irak Syiria (ISIS), merasa tidak terima dengan adanya tudingan miring yang di alamatkan kepadanya.
Hal tersebut diungkapkannya saat mendatangi kantor DPRD Sulut. Namun karena tidak menemui satupun para Anggota Dewan, Joubert yang didampingi oleh
ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Rakyat Anti Korupsi (GERAK) Sulut, Jim Robert Tindi.
pun menemui sejumlah awak media dan melakukan klarifikasi terkait dengan tudingan tersebut.
Jouberth mengatakan bahwa dirinya bekerja di Arab Saudi dengan status kontrak sejak Oktober 2014 sampai Februari 2015 sebagai operator alat berat. "Saya bekerja sebagai tenaga kerja kontrak di Arab sejak Oktober 2014 sampai Februari 2015, tetapi kenapa saya dituduh sebagai seorang teroris, saya minta Pj Gubernur untuk bisa memberikan klarifikasi atas pernyataan tersebut," ujarnya.
Jouberth menambahkan bahwa akibat dari pernyataan tersebut, kini ia dan keluarganya merasa tercoreng. "Rumah keluarga saya sering didatangi oleh kepolisian dan beberapa orang tidak dikenal selalu menanyai soal saya, keluarga saya jadi tercoreng dan tidak nyaman," tambahnya.
Sementara itu, Jim Tindi menegaskan bahwa Pj Gubernur Sulut, telah mengeluarkan pernyataan Hate Speech. Tindi mendesak kepada Pj Gubernur untuk segera mengklarifikasi dan bertanggungjawab terkait dengan pernyataannya tersebut. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment