DEPROV,Elnusanews -- Panitia Khusus (Pansus) Pembahas Ranperda Irigasi akhirnya merampungkan seluruh pembahasan pasal demi pasal sebagaimana dari hasil Daftar Inventarisir Masalah (DIM) hari ini, Kamis (12/8/21) sore, setelah melalui pembahasan yang cukup ramai dan alot dan di tengah suasana pandemi Pansus irigasi tetap pada jadwal yang ada.
Hal ini disampaikan Ketua Pansus Irigasi DPRD Sulut H Amir Liputo SH, saat diwawancarai oleh wartawan seusai memimpin rapat pembahasan.
"Kita berharap paling lambat awal Agustus Pansus ini sudah selesai. Dan hari ini sudah terjawab seluruh daftar inventaris masalah sudah kita bahas seluruh pasal sudah kita bahas. Cuman hari ini ada penambahan usulan baru dari anggota pansus yakni ibu Cindy Wurangian, Fabian Kaloh dan Jems Tuuk," tegas Liputo.
Lanjut politisi PKS ini, Oleh sebab itu kita memberi kesempatan kepada SKPD untuk melakukan rapat koordinasi dengan biro hukum, tenaga ahli, Dinas Pertanian dan Perikanan termasuk kehutanan sebagai stakeholder yang berkaitan dengan pemanfaatan air irigasi untuk kembali merumuskan draft akhir dari pada ranperda irigasi.
"Kita Beri waktu sampai tanggal 19, karena 16-17 itu ada pidato dan upacara. Dan tanggal 19 kita rencanakan mendengarkan draft akhir dari eksekutif dan mudah-mudahan hari itu selesai Pansus akan menyerahkan kepada pimpinan DPRD untuk ditindaklanjuti sesuai mekanisme. Kitta akan konsultasikan ranperda ini ke Kemendagri," tambahnya.
Dijelaskan Liputo, dalam pembahasan hari ini, pasal yang paling krusial disini adalah pertama soal keberadaan daripada petani pemakai air atau P3A.
"Kemudian komisi irigasi dan IP3A, rata-rata di 12 irigasi yang menjadi kewenangan pemerintah Sulut ini belum ada ya. rata-rata ini belum ada. Oleh sebab itu pansus sepakat bahwa semua irigasi ini harus ada P3A. Kemudian yang krusial juga hak dan kewajiban petani pemakai air ini. Alhamdulillah tadi sudah terbahas ada penghargaan pemberian reward dan juga ada kewajiban mereka. Kemudian tentang pembebasan lahan terhadap tanah tanah ulayat tanah adat yang akan dilewati baik pembuatan irigasi yang baru maupun pemeliharaan irigasi irigasi yang ada itu pasal krusial dan sangat disetujui untuk diberi penghargaan," jelasnya.
Dirrinya juga berharap seluruh peraturan yang ada ini paling lambat 6 bulan setelah ditetapkan sudah ada petunjuk pelaksanaan atau Pergub.
"Jadi tidak perlu berlama-lama karena ternyata produksi beras kita itu semakin hari semakin menurun, karena kemampuan masa tanam kita tidak lagi 1 tahun 3 kali, karena kemampuan suplai air kita. Ada irigasi yang baik tetapi ketika masuk pembagian-pembagian air itu bermasalah, ada irigasi yang sedikit agak baik tetapi sumber Airnya kadang-kadang sudah tidak memenuhi syarat, Kenapa karena hutan yang ada di sekeliling yang menjadi sumber air utama sudah mulai tidak berfungsi dengan baik," harapnya.
Kedepan ditambahkan Liputo, dengan irigasi ini benar-benar kita bicara komprehensive mulai dari sumber air, Bendungan itu sendiri, pembangunan irigasi primer sekunder dan tersier itu benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik.
"Mudah-mudahan kalau ini sudah dapat dilaksanakan ini ada payung hukum bagi pemerintah untuk Bagaimana menjaga sumber air irigasi ini untuk peruntukkanya," tutupnya. (RaKa)
0 komentar:
Post a Comment