MINUT, Elnusanews-- Hukum tua Desa Nain satu Masye Soeroegalang terlalu berani melecehkan lembaga pemerintah Inspektorat Minahasa utara (Minut) dengan kebohongan menyodorkan kwitansi palsu bukti pengembalian Pengehasilan tetap (Siltap) perangkat desa.
Pasalnya, Soeroegalang telah memotong penghasilan tetap (Siltap) atau gaji perangkat desa sebesar 40 persen dan telah melakukan penyimpangan dana BLT Dana desa 2020. Berdasarkan keputusan Bupati Minahasa utara Joune Ganda SE, menonaktifkan Soeroegalang sampai dia mengembalikan Siltap dan TGR berdasarkan jumlah temuan inspektorat.
Sehingga setelah menyelesaikan semua TGR dan kembalikan siltap 40 persen dari perangkat desa dengan memberikan kwitansi-kwitansi maka Soeroegalang diaktifkan kembali dari jabatannya sebagai Hukum tua Desa Nain satu kecamatan Wori Kabupaten Minut.
Namun ternyata, Kwitansi-kwitansi yang diberikan kepada inspektorat adalah palsu. Hal tersebut disampaikan Kepala Inspektorat Minahasa utara (Minut) Umbase Mayuntu kepada wartawan di kantor DPRD Minut.
"Dia (Masye Soeroegalang) ternyata berbohong. Disuru kembalikan siltap perangkat harus dibuktikan dengan kwitansi-kwitansi, dia membawa kwitansi-kwitansi itu ternyata tidak benar. Terlalu berani,"ucap Mayuntu dengan raut wajah yang kurang enak.
Dari keterangan Mayuntu, telah mengirim surat rekomendasi kepada Bupati Minahasa Utara dan Dinas PMD terkait pelanggaran yang lakukan oleh Hukum Tua Nain Satu. ” Inspektorat telah mengirim rekomendasi untuk memberikan pembinaan lebih berat kepada hukum tua Nain Satu, karena pelanggarannya sangat fatal. “Kata Mayuntu.
Setelah dikonfirmasi Kepada perangkat desa Viktor Dalantang, ia megatakan benar, mereka telah mendatangi inspektorat Minut dan pengatakan bahwa mereka tidak pernah menerima uang pengembalikan siltap dari Hukum tua dan tidak perna menandatangani kwitansi apapun. (Tommy)
0 komentar:
Post a Comment