MINSEL, Elnusanews - Ketahanan pangan adalah kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi, pun menjadi alternatif untuk ketersediaan bahan pokok guna kelangsungan hidup.
Pentingnya menguatkan ketahanan pangan selain karena merupakan fondasi bagi pembangunan sektor-sektor lainnya juga karena adanya ancaman krisis pangan dunia sebagai akibat dari fenomena perubahan iklim dan tren populasi penduduk dunia yang meningkat.
Salah satunya melalui Peraturan Presiden nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN TA 2022 disebutkan bahwa Dana Desa ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20% (dua puluh persen).
Mengacu dari aturan tersebut, pemerintah desa Mopolo, Kecamatan Ranoiapo mengoptimalkan ketahanan pangan dengan cara menanam jagung.
Adapun lokasi/perkebunan tersebut milik warga setempat yang dipinjamkan kepada pemdes untuk diolah, sementara untuk alokasi anggaran sendiri sebesar Rp. 79.466.000 dari pagu dana desa (20 persen).
Kumtua Femmy Ering menyampaikan Pemerintah Desa Mopolo melaksanakan kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) Ketahanan Pangan, menanam jagung. Dimana dalam kegiatan ini memperkerjakan warga setempat yang terdata sebagai keluarga kurang mampu, berpenghasilan rendah karena sebagian besar masyarakat adalah petani yang terdampak pandemi.
Pun adanya bantuan tenaga baik dari perangkat desa maupun BPD yang secara bersama-sama ikut berpartisipasi, sebab lokasi tanam jagung berjauhan/ terpisah dan diperkirakan kurang lebih 5 hektar besarnya, jelas Ering pada Selasa, 09 Agustus 2022.
Katanya lagi, selain pembelian bibit jagung, dana tersebut digunakan untuk pembelian pupuk, racun, upah kerja (PKTD), perawatan sampai masa panen serta kebutuhan lainnya. Sembari berharap tanaman jagung yang ditanam bisa tumbuh dan berbuah dengan baik sehingga membantu taraf hidup masyarakat Desa Mopolo, ucapnya. (Rela)
0 komentar:
Post a Comment