![]() |
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bitung Benny Lontoh |
BITUNG,Elnusanews – Pemerintah Kota
Bitung menargetkan bakal mengekspor produk lokal berupa Virgin Coconut Oil
(VCO) sebanyak 200-240 ton sepanjang 2015. Nominal yang disasar mencapai angka
Rp 3 miliar hingga Rp 3,6 miliar. Harga jual ekspor VCO mencapai Rp
45.000-50.000 per kg, diluar biaya produksi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kota Bitung Benny Lontoh kepada wartawan, di Bitung,
Rabu (10/12/).
“Mulai 2015, kami targetkan mengekspor VCO
sebanyak 20 ton per bulan, dengan profit net sekitar Rp 10.000–15.000 per kg.
Jadi, keuntungan yang bisa didapatkan mencapai kisaran Rp 3 miliar–3,6 miliar,”
ujarnya.
Benny menjelaskan, hingga saat ini pihaknya
terus menggodok serius pengolahan VCO, dan kini telah memasuki tahap pra
kontrak dengan calon konsumen.
Meski demikian, lanjutnya, kapasitas
produksi industri kecil dan menengah VCO masih minim. Pasalnya, bantuan mesin
dari pemerintah pusat hanya memiliki kapasitas produksi maksimal 25 liter per
hari. Itu sebab, ucap dia, pihaknya juga menggandeng swasta untuk meningkatkan
produksi lokal.
Selain itu, jelas Benny, pihaknya juga
tengah mengembangkan produk kedua yaitu Premium
Coconut Oil Cold Pressed Non Kopra atau minyak goreng yang langsung dipres
dan menghasilkan minyak goreng segar. Produk kedua ini kini memasuki tahapan
penjajakan dengan calon pembeli dari Rotterdam.
Produk lainnya adalah Jahe Instan Mix with Organic Brown Sugar, yang tengah mengadakan
penjajakan dengan Belanda. Untuk produk ini, Kota Bitung masih menunggu buyer yang tengah mempersiapkan line
produksi serta kontrak kerjasama dengan distributor dan retail. Sehingga pada
saat kontrak berjalan, line produksinya sudah siap.
Yang pasti, tambah Benny, setelah pola
manajemennya dibenahi dengan menempatkan marketing pada urutan pertama, dan
menyiapkan sampel-sampel berstandar setara Standar Nasional Indonesia (SNI)
sebelum melakukan produksi berkapasitas besar, maka makin banyak peluang
terbuka lebar.
“Jadi kita bikin sampel sebanyak-banyaknya,
kita bawa ke pameran-pameran di Eropa, Amerika dan Australia. Lalu jika ada
pembeli yang berminat, baru kita tindaklanjuti,” ungkap dia.
Ia menambahkan, untuk saat ini baru 3
produk itu yang telah disiapkan untuk segera ditawarkan kepada calon-calon
pembeli. Produk-produk lain sedang tahap analisa mutu, seperti karbon aktif,
briket, asap cair, nata de coco, tepung santan kelapa, biodiesel, serbuk alam
laurit, coco fiber, dan masih banyak lainnya.
“Yang pasti, tahun 2015 mendatang akan
super sibuk dengan kemampuan anggaran yang ada,” tandas Benny.
0 komentar:
Post a Comment