• Berita Terbaru

    December 01, 2014

    elnusanews/com December 01, 2014

    Ketika Ajang Bisnis Masuk, Kasih Dan Persatun WKI Sinode Hilang


    Bisnis seragam hancurkan citra WKI Sinode GMIM. peserta kecewa dengan ulah panitia lomba paduan suara. (FOTO: dock)

    MANADO, Elnusanews – Dibalik suksesnya lomba paduan rangkaian HUT ke-75 Wanita Kaum Ibu (WKI) GMIM, meninggalkan kekecewaan dan kesan yang merusak citra WKI GMIM dalam pelayanan. hal tersebut dialami oleh peserta Paduan Suara WKI GMIM Bukit Hermon Malalayang yang harus menelan kekecewaan akibat meraih juara dua kategori Middle Kwayer dianulir oleh pihak panitia sehingga mendapat diskualifikasi hanya karena tidak membeli seragam di tempat yang telah ditetapkan oleh panitia.



    Penuturan sejumlah anggota paduan suara WKI Bukit Hermon Wilayah Malalayang kepada elnusanews.com, mereka (tim paduan suara) merasa kecewa dengan sikap panitia yang mengutamakan bisnis dari pada persatuan dan pelayanan. “Ini sebagai pemaksaan kehendak dan jadi ajang bisnis. Ini bukan lagi pelayanan,” sembur salah satu anggota yang didampingi anggota lainnya.
    Diterangkannya lagi, pihaknya telah melakukan order seragam melalui tim kerja sudah melakukan order seragam untuk paduan suara sejak 25 oktober lalu dan dijanjikan oleh pihak jasa penjahit yang membuat seragam, akan selesai sebelum acara paduan suara. “Pada kenyataan setelah waktu yang di janjikan tidak selesai,” ungkapnya.

    Setelah tau orederan tidak selesai pihak WKI Bukit hermon melapor ke Komisi WKI Sinode GMIM melalui Sekretaris WKI Sinode, Niky Wenur yang dikatahui adalah Ketua DPRD Kota Tomohon istri dari Penatua Kaum bapa Sinode GMIM dan diperbolehkan oleh Wenur untuk tampil tidak menggunakan seragam walaupun bukan hasil buatan dari tempat jahit yang kerja sama dengan pihak panitia.

    “Setelah tampil WKI Bukit Hermon Malalayang meraih nilai baik dan mendapat juara dua, sangat disayangkan, nilai tersebut dianulir hanya karena seragam tersebut bukanlah seragam dari tempat yang bekerja sama dengan panitia,” terang salah satu ibu mewakili WKI Bukit Hermon

    Dimohon kepada Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ) Sinode GMIM agar supaya memberikan pemahaman tentang kasih dan persatuan serta arti pelayanan yang sesungguhnya kepada Komisi WKI Sinode GMIM. “Ketika Politik dan ajang bisnis masuk ke pelayanan maka disitulah hilangnya Kasih dan Persatun dari komisi WKI Sinode dalam mewujudkan citra WKI dalam pelayanan. Memuji Tuhan dengan baik bukan dinilai dari seragam dan tempat pembuatan. Kami enggan lagi mengikuti semua kegiatan komisi Kaum Ibu Sinode GMIM,” kata sejumlah ibu-ibu WKI Bukit Hermon.

    Dari informasi yang di rangkum, tempat penjahitan seragam itu telah bekerja sama dengan WKI Sinode sehingga semua peserta diwajibkan untuk memesan seragam di tempat tersebut, dengan demikian jasa penjahitan tersebut harus memenuhi ribuan seragam dan pada kenyataan tidak mampu untuk memenuhi seluruh pesanan dan sebagian tdak selesai.
     
    “Seragam kami juga tidak selesai, tetapi untung saja kami tidak juara, coba saja kalu juara pasti akan sama seperti WKI Bukit Hermon. Memang benar Komisi WKI Sinode harus diberikan pemahaman arti pelayanan yang sesungguhnya agar supaya tidak terjadi perpecahan di dalam tubuh WKI Sinode GMIM. Jujur kami malu dengan apa yang sudah terjadi apa lagi lomba paduan suara ini tujuannya untuk memuji Nama Tuhan, BPMJ Sinode harus memperhatikan itu jangan dibiarkan,” tegas Naomi, Penatua Ibu salah satu Jemaat di Manado. (inan) 
    • Comments
    • FB Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ketika Ajang Bisnis Masuk, Kasih Dan Persatun WKI Sinode Hilang Rating: 5 Reviewed By: elnusanews/com
    Scroll to Top