Kepala Sekolah SD GMIM 23 Girian Atas Sjane Sakul mengatakan, dihari kedua ini untuk ujian nasional mata pelajaran Matematika berjalan dengan lanjar dan aman.
" Dihari kedua UN diikuti 113 siswa, dan hanya satu siswa yang tidak mengikuti UN. Pihaknya telah berupaya membujuk yang bersangkutan dan juga orang tuanya tetapi saat didatangi anak tersebut malah kunci pintu rapat-rapat dikamar ," ungkap Sakul diiyakan oleh petugas Polisi diruangan kerjanya, Selasa (18/5).
Tempat terpisah salah satu Sekolah di Kelurahan Manembo-nembo yakni, SD GMIM 24 Manembo-nembo Kepala Sekolah Ellen Wollah SPd menjelaskan, sebanyak 84 siswa dibagi 5 bilik ruangan sampai saat ini seluruh siswa hadir mengikuti UN.
" Semua siswa hadir mengikuti UN di hari Kedua dan berjalan dengan apa yang diharapkan , " singkat Wollah.
Lain halnya juga situasi SDN Inpres 3/77 Papusungan kampung Pulau Abadi Kecamatan Lembeh Selatan, dimana dari 35 siswa peserta UN terdapat 21 siswa tinggal diluar kampung Pulau Abadi sehingga pihak sekolah membuat karantina. Kepsek SDN Inpres 3/77 Papusungan Julien Atara kepada sejumlah wartawan kemarin menjelaskan bahwa pihaknya sudah 13 tahun melakukan karantina bagi peserta UN.
Hal ini menurutnya dilakukan mengingat sebagian besar siswa jauh dari tempat sekolah dan tinggal di kebun atau hutan.
" Sudah 13 tahun sampai saat ini pihak sekolah membuat karantina agar supaya siswa tidak terlambat dan fokus belajar diawasi langsung oleh guru dan orangtua ," terang Atara.
Tempat terpisah Kadis Dikbud kota Bitung Ferdinand Tangkudung mengacungkan jempol kepada pihak sekolah, orangtua terutama ke 21 peserta UN atas semangat untuk bersekolah selama 6 tahun menempuh jarak yang sangat jauh.
“ Saya memberikan aspresiasi bagi anak-anak Lembeh walaupun hujan dan panas dengan jarak tempuh sekolah cukup jauh mampu menyelesaikan sampai ke Ujian Nasional ,”ujar Tangkudung. (REGO)
0 komentar:
Post a Comment