Sulut Masuk 17 Provinsi Penghasil Pangan Nasional

Plt. Kadistanak Sulut Arie Bororing.

SULUT,Elnusanews - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, melalui Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah (Distanak) tahun 2018 berjalan ini terus berupaya mengoptimalkan program Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut (Olly Dondokambey dan Steven Kandouw) yakni Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan dibidang Pertanian.

Hal ini dikatakan Plt Kadis Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulut Arie Bororing kepada awak media, Senin (22/1/2018).

Ia mengatakan tahun 2018 untuk menjaga kestabilan pangan tersebut arahan pak menteri pertanian, tiada hari tanpa tanam, tiada hari tanpa panen agar supaya bisa swasembada, swasembada berkelanjut.

"Tak ada lagi waktu-waktu tertentu musim paceklik seperti waktu lalu. Kalau pun di daerah itu nanti akan kekurangan air mungkin karena kemarau, pemerintah akan menyiapkan fasilitas pompa air dan memperbaiki sarana irigasi. Khusus pangan untuk padi beras tersebut sekarang tidak ada alasan petani itu tidak mengolah lahan kalau tidak ada sarana. Jadi pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana untuk membantu masyarakat dalam memproduksi hasil pertanian khususnya tanaman pangan padi," bebernya.

lanjutnya di 2018 ini juga khusus tanaman jagung itu sudah menjadi komitmen pemerintah agar swasembada jagung 2017 tetap dipertahankan di 2018 ini.

"Upaya yang dilakukan antara lain mencari lahan-lahan tidur belum ditanami itu yang akan difasilitasi oleh pemerintah agar supaya tahun ini bukan hanya swasembada namun bisa eksport jagung itu kemauan pemerintah pusat mauoun daerah. Khusus untuk sulut tahun ini sesuai arahan menteri pertanian bahwa sulut ini akan diupayakan akan menjadi dua besar produksi jagung nasional. Tahun 2017 lalu sulut mendapat ranking empat besar. Ini mau tercapai kalau semua komponen bergerak dibantu dengan fasilitas untuk pengelolaan tanah sampai dengan fasilitas pengeringan atau pengolahan hasil karena komitmen pak gubernur juga seperti itu. Jadi kita akan upayakan provinsi sulut ini jadi provinsi jagung," tuturnya.

Sisi lain ia menyebutkan khusus untuk tanaman kedelei juga provinsi sulut menjadi perhatian pemerintah pusat.

"Karena daerah sulut punya potensi peningkatan produksi sehingga provinsi sulut
akan menjadi sentra pengembangan pangan nasional. Sekarang ini sulut masuk di 17 provinsi penghasil pangan nasional, yang sudah diundang oleh pak menteri pertanian membahas bagaimana strategi supaya tahun 2018 ini secara nasional sulut akan eksis dibidang pangan. 17 provinsi ini yang menopang itu, apakah itu dari padi sawah, jagung maupun kedelei. Saat ini pemerintah punya strategi tidak semua provinsi se indonesia dia akan bangun, tapi pemerintah akan bangun sesuai potensi wilayah. Nah, sulut merupakan salah satu daerah pengembangan tanaman pangan," terangnya.

(ROKER)

6:06 PM