“Rasanya memang sulit memenuhi target PBB tahun 2015, meski ini baru bulan Agustus. Hal ini dikarenakan kami masih menggunakan data subjek dan objek pajak dari KPP Pratama yang lama, sehingga NJOP-nya sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini yang seharusnya bisa lebih dari itu bila dihitung ulang,” terang Luntungan.Menurutn Luntungan lagi, data lama yang mereka gunakan saat ini sudah tidak valid, karena beberapa tahun terakhir ini ada perubahan terhadap subjek dan objek pajak, seperti ada nama ganda, juga pemilik sudah meninggal atau lainnya.
“Kami akan melakukan penghitungan kembali terlebih dahulu agar kedepan PBB di Minahasa ini bisa sesuai yang ditargetkan,” ujarnya.Sementara, untuk target PBB Dispenda Minahasa tahun 2015 ini mencapai Rp 5,6 miliar. Namun, ketika ditanya berapa jumlah yang sudah dicapai hingga Juli lalu, Luntungan beralasan datanya ada pada bawahannya yang menangani hal tersebut dan saat ini tak berada dikantor.
“Kami akan memperbaharui data dan data ini baru bisa digunakan untuk menarik nilai objek pajak yang baru pada tahun 2017 nanti, sebab tahun ini dan tahun depan, masih fokus pada pendataan kembali subjek dan objek pajak, dimana penentuan NJOP nantinya dihitung berdasarkan ukuran dari objek dan subjek pajak tersebut. Nanti kita kasih pemberitahuan kepada masyarakat bila sudah ada data dan nominal yang baru yang harus dibayarkan,” tukasnya.(Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment