SULUT,Elnusanews - Peserta Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia mengunjungi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pertemuan ini dilangsungkan di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Senin (4/7/2022).
Sulut menjadi salah satu daerah yang dikunjungi peserta dari empat daerah. Keempat daerah itu, Sulawesi Tengah, Maluku, Jawa Timur dan Sulawesi Utara. Peserta yang datang ke Sulut sebanyak 25 peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas.
Bahkan, tak tanggung-tanggung yang datang beserta peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Sulut ada Gubernur Lemhanas Andi Wijajanto.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mewakili Gubernur Olly Dondokambey menyambut baik kedatangan peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Bumi Nyiur Melambai.
“Apresiasi yang tinggi. Dapat kehormatan luar biasa dikunjungi PPRA LXIV Lemhanas yang dipimpin langsung pak gubernur Lemhanas,” ujar Wagub Kandouw.
Adapun dalam pertemuan ini, ikut dibahas lima isu yang menjadi perhatian oleh Presiden Joko Widodo.
Dibeber Gubernur Lemhanas Andi, sesuai arahan presiden perlu dikaji lima isu. Isu pertama tentang konsolidasi demokrasi. “Melihat (di Sulut) berhasil dilakukan pemilu, pilkada tanpa gejolak berarti,” terang Andi.
Isu selanjutnya terkait dengan Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru. Yang dimaksud dengan Ekonomi Hijau, sesuatu yang tak bisa dihindari. Tren dan tuntutan dunia. Sementara Ekonomi Biru, bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, yang menjadikan laut, samudra sebagai tumpuan pembangunan ke depan.
Isu keempat tranformasi digital. “Di dalamnya kita mengubah pemerintah tata kelola dari analog menjadi digital. Kita belajar banyak pandemi kita dipaksa secara cepat adopsi digital,” terangnya.
Terakhir isu yang harus dikaji adalah pembangunan Ibukota Nusantara yang akan dibangun di Balikpapan.
“Sulawasi Utara akan menjadi daerah penyanggah karena Balikpapan tidak tumbuh sendiri tanpa didukung daerah penyanggah seperti Sulawesi Utara,” jelasnya.
Wagub Kandouw pun sedikit memaparkan tentang perkembangan Sulut menyangkut lima isu yang dipaparkan Gubernur Lemhanas.
Mengawali pemaparannya, Wagub Kandouw menyebut Sulut merupakan salah satu daerah di Indonesia yang masyarakatnya paling bahagia.
Selanjutnya, disebutkannya, meskipun dilanda pandemi namun Sulut tetap berada di posisi positif terkait Pertumbuhan Ekonomi (PE). “Kalau daerah lain negatif, Sulut positif. Sehingga tahun 2022 di triwulan I (PE) Sulut berada pada 3,86,” ungkap mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Sementara untuk demokrasi di Sulut berjalan kondusif karena budaya lokal.
“Konflik horizontal kita, pertanahan dan masalah lainnya, radikalisme antara etnis kita tak begitu. Jangan heran TNI/Polri di Sulut paling aman dan nyaman,” ungkapnya.
Untuk isu lingkungan, dijawabnya, telah menjadi roadmap Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw dalam kepemimpinan tahun ketujuh.
“Upaya kita mitigasi lingkungan hidup terus digalakkan. Walaupun ada sedikit masalah terutama pertambangan, tapi bisa di-manage dengan baik,” terangnya.
Sedangkan untuk digitalisasi, diakuinya, menjadi masalah bersama.
“Memang ini jadi kerja ekstra. Karena jangankan masyarakat, SDM kita masih ada yang gaptek,” ujarnya.
“Sesuai dengan geografi kita banyak blank spot terutama di kepulauan. Ini menjadi perhatian,” sambungnya.
Olehnya, wagub berharap kehadiran peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di Sulut mencari solusi terkait lima isu tersebut.
“Saya optimis di Sulut akan banyak menambah ilmu dari bapak/ibu sekalian,” tukasnya.
Hadir dalam pertemuan ini, di antaranya Forkopimda, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Praseno Hadi, para pejabat teras Pemprov Sulut.
(roker/*)
0 komentar:
Post a Comment