Para tersangka yang terakhir diamankan Selasa (23/06) malam kemarin, sekitar pukul 20.00 wita ini yakni, EG alias Ebby (38), warga Desa Paslaten Kecamatan Kauditan, yang merupakan penadah, RA alias Recky (26), warga Desa Kaasar Kecamatan Kauditan, yang merupakan kaki tangan si penadah dan SH alias Hairil alias Rio (31), warga Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan, yang diduga sebagai penyalur ke luar Sulawesi Utara, yang juga disinyalir sebagai penadah.
Kapolres Minahasa, AKBP Ronald Rumondor SIK MSi, ketika ditemui sejumlah wartawan , Rabu (24/06) mengatakan, ketiga tersangka ini dibekuk berdasarkan pengembangan informasi dari tersangka yang sudah ditangkap lebih dulu.Menurutnya, pihaknya tak mau berlambatan menangani kasus ini. Mendapat informasi dan identitas pelaku, pihaknya langsung bergerak secara maraton untuk menangkap para pelaku yang ikut terlibat.
“Para pelaku ini sudah kami tangkap termasuk penadah dan masih akan dikembangkan untuk menelusuri bila masih ada tersangka lain. Bagi warga yang merasa kehilangan kendaraan roda dua atau motor, silakan melapor ke Polres Minahasa dengan membawa seluruh surat menurat kendaraan, siapa tau barang bukti yang ada ini miliki warga yang datang,” ujar Rumondor.
Sementara, tersangka Ebby yang adalah penadah ini kepada wartawan saat di wawancarai mengaku, dirinya hanya menerima 12 unit sepeda motor dari pelaku Bota, yang merupakan ‘otak’ curanmor, yang dibelinya pada bulan Mei lalu.
“Saya beli dari Bota baru Bulan Mei lalu dengan harga Rp 2 juta per unit, kemudian saya sudah jual ke teman-teman saya termasuk ke Rio,” ujarnya yang oleh Rio juga itu diakui kalau motor tersebut jenis Yamaha MX dan Honda Beat yang dibelinya.“Iya saya beli dari Ebby dua unit, tapi bukan saya yang disangkakan sebagai penyalur,” ujarnya.
Sementara, para pelaku Curanmor ini tak hanya beraksi di Minahasa bahkan seluruh daerah atau wilayah Sulawesi Utara dan tak menutup kemungkinan aksinya sampai daerah gorontalo.(Jeffry)
0 komentar:
Post a Comment