banyak dikeluhkan pengemudi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Seperti yang dialami Herold, Warga Girian Indah ini. Dia harus merogoh kocek untuk membayar uang parkir sebesar Rp. 2 ribu kepada salah seorang petugas dipos pintu masuk didampingi rekanya di gerbang masuk Wisata Kunier untuk makan bersama kedua temannya.
Padahal biasanya untuk kendaraan roda dua saat masuk ke tempat makan (Wisata Kuniner-red) tidak pernah dimintai uang parkir oleh petugas yang dipos. Namun malam hari, Selasa (09/2/2016) dimintai uang parkir oleh petugas tersebut.
“Biasanya petugas tidak pernah minta uang parkir disaat saya masuk ke tempat makan. Ini malah motor saya diberhentikan oleh petugas penjaga pos pintu masuk meminta uang parkir Rp. 2 ribu perkendaraan,” katanya.
Selain itu, petugas tersebut tidak memberikan karcis parkir, jika ingin karcis parkir masuk kedalam tempat makan.
“Saya tanya mana karcisnya, kemudian penjaga menjawab, tak ada pak cari saja parkir didalam,”Jelasnya.
Sangat disayangkan sekali, ketika selesai makan ditagi lagi uang parkir dikawasan tempat makan (wisata kuliner-red).
Ia menduga setiap kendaraan roda dua yang masuk, dan membayar uang parkir, diduga masuk ke kantong pribadi, jika tidak meminta
karcis parkir.
"Pihak pemerintah harus jeli melihat kondisi dilapangan atau jangan-jangan ada permain dilapangan antara okunum tertentu dan pemerintah setempat," tegasnya.
Sementara tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bitung Arnold Karamoy ketika disembangi wartawan dikantornya belum berhasil ditemui.
"Maaf, pak kadis baru saja keluar, kalau boleh nanti balik lagi," sÃngkat salah satu staf diruangan kerjanya. (Rego)
0 komentar:
Post a Comment