DEPROV, Elnusanews - Komisi I DPRD Provinsi Sulawesi Utara (SULUT), Kamis (18/2/16) pagi melaksanakan Fit and Proper Test (FPT) untuk menjadi Komisi Informasi Publik (KIP) provinsi Sulut. FPT yang dilaksanakan di ruang rapat I kantor DPRD sulut tersebut diikuti oleh sejumlah peserta
Para peserta FPT memaparkan di antaranya visi dan misi sampai dengan motivasi ingin masuk dalam komisioner tersebut.
Komisi I yang membidangi Pemerintahan Hukum dan Hak Asasi Manusia ini pun, tak tanggung-tanggung memberikan pertanyaan-pertanyaan ke peserta ujian. Seperti pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu anggota komisi I yakni James Tuuk, kepada salah seorang peserta Lanny Anggriany Ointu.
Legislator handal asal Dapil Bolaang Mongondow (Bolmong) Raya tersebut menanyakan, sikap Lanny Anggriany Ointu, ketika berada dalam kasus pemberitaan yang berhubungan dengan pemerintah atau penguasa. Posisi ketika ditekan harus mengutamakan penguasa. “Apa yang harus dilakukan ibu ketika berada dalam posisi, diminta oleh penguasa,” tutur Tuuk
Menanggapi hal itu, Lanny Ointu mengungkapkan, sebagai komisioner tentunya harus lebih mengutamakan pekerjaan, tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan. Masalah mengurus keluarga bisa berbagi waktu, bahkan terkadang anak-anak dapat dibawa ke tempat kerja. Keinginan masuk dalam KIP, dirinya mengaku karena ingin mengetahui banyak tentang berbagai informasi . “Sebagai komisi nanti kita harus bersikap independen. Jangan kemudian berat sebelah. Atau lebih kepada penguasa,” pungkasnya.
Untuk diinformasikan, 10 calon yang diuji komisi I DPRD Sulut untuk mencari 5
komisioner. Ke-10 calon adalah: Jootje Kumajas BA, Nooly Londa SSos.
MSi, Lanny Ointoe SE, Habel Runtuwene SE. MSi, Raymond Pasla SSos, Isman
Momintan SH, Harris Vandersloot SSos, Andre Mongdong SPd, Reidi Sumual
SSos dan Drs Phillep Morse Regar MS. (RaKa)
February 19, 2016
- Comments
- FB Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment