TAHUNAElnusanews - Warga Sangihe dan Talaud, dihimbau untuk sama-sama berupaya menghapus stigma provinsi sulut ini sebagai tempat persinggahan teroris.
"Stigma ini harus kita hapus," ujar Pj Gubernur Sulawesi Utara Dr Soni Sumarsono MDM, Selasa (2/2/2016).
Pernyataan ini dikatakan dalam rapat kerja bersama jajaran ASN Kabupaten Sangihe di Pendopo Bupati Sangihe.
Menurut Sumarsono, hasil penyelidikan aparat keamanan terhadap para teroris yang tertangkap, hampir semuanya mengaku pernah mampir di Sulut.
Fakta ini tak lepas dari posisi Sangihe dan Talaud sebagai daerah perbatasan Indonesia. "(Salah satu) Pintunya di Sangihe dan Talaud," tegasnya.
Untuk itu, dia mengajak seluruh warga untuk menangkal hal tersebut. Caranya dengan, antara lain, mengaktifkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengawasi pendatang-pendatang baru.
"Saya instruksikan aktifkan kembali Siskamling, wajib lapor dalam 1 x 24 jam bagi pendatang," perintahnya.
Dia juga memerintahkan Bupati Sangihe untuk membentuk forum pimpinan tingkat kecamatan yang terdiri dari camat, Kapolsek, dan Danramil. "Pendanaannya oleh pemerintah daerah," pesannya.
Sebelumnya Sumarsono juga mengingatkan bawah radikalisme saat ini sudah bukan lagi potensi rawan tapi sudah nyata.
(ROKER)
"Stigma ini harus kita hapus," ujar Pj Gubernur Sulawesi Utara Dr Soni Sumarsono MDM, Selasa (2/2/2016).
Pernyataan ini dikatakan dalam rapat kerja bersama jajaran ASN Kabupaten Sangihe di Pendopo Bupati Sangihe.
Menurut Sumarsono, hasil penyelidikan aparat keamanan terhadap para teroris yang tertangkap, hampir semuanya mengaku pernah mampir di Sulut.
Fakta ini tak lepas dari posisi Sangihe dan Talaud sebagai daerah perbatasan Indonesia. "(Salah satu) Pintunya di Sangihe dan Talaud," tegasnya.
Untuk itu, dia mengajak seluruh warga untuk menangkal hal tersebut. Caranya dengan, antara lain, mengaktifkan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mengawasi pendatang-pendatang baru.
"Saya instruksikan aktifkan kembali Siskamling, wajib lapor dalam 1 x 24 jam bagi pendatang," perintahnya.
Dia juga memerintahkan Bupati Sangihe untuk membentuk forum pimpinan tingkat kecamatan yang terdiri dari camat, Kapolsek, dan Danramil. "Pendanaannya oleh pemerintah daerah," pesannya.
Sebelumnya Sumarsono juga mengingatkan bawah radikalisme saat ini sudah bukan lagi potensi rawan tapi sudah nyata.
(ROKER)
0 komentar:
Post a Comment