MINSEL,Elnusanews- Penyaluran dana bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh pemerintah Indonesia bagi setiap pelajar tentunya dirasakan sangat bermanfaat/membantu. Namun justru yang terjadi di SMP N 1 Modoinding Kabupaten Minahasa Selatan penyaluran KIP di keluhkan oleh orang tua siswa.
Ini dikarenakan penyalurannya dinilai tidak lagi sesuai prosedur dan diduga ada pemotongan yang dilakukan.
Seperti diungkapkan Jakly Tawas, salah satu orang tua siswa kepada awak media beberapa waktu lalu.
Menurut Tawas, penyaluran seharusnya langsung ke rekening siswa namun anehnya dana bantuan KIP diserahkan langsung salah satu guru dan sudah tidak sesuai dengan jumlah yang harus diterima.
"Dana seharusnya 750 ribu per siswa per Tahun tapi anak saya hanya menerima 500 ribu dan itu pun sudah diterima melalui salah satu guru," kata Tawas yang juga Ketua LMI Modoinding.
Dikatakan pula bahwa, buku rekening yang tertera dalam daftar penerima tidak dipegang siswa maupun orang tua sehingga dana tersalur sudah tidak sesuai prosedur.
"Saya mewakili banyak orang tua karena semua mengeluh ada yang tak beres sebab ada yang terima tidak sesuai dengan jumlah yang seharusnya diterima," tambahnya.
Diketahui, jumlah siswa penerima bantuan KIP pada tahun 2017 di SMP Negeri 1 Modoinding ada 170 siswa dari sekira 400 siswa yang Penyalurannya dilakukan dua tahap, namun ada yang menerima hanya satu kali.
Kepala SMP Negeri 1 Modoinding Julius Tumewu, SPd saat memberikan keterangan, membantah jika telah terjadi pemotongan.
Menurutnya, untuk penyaluran KIP tahun 2017 tahap kedua diterima langsung di Bank. "Mungkin yang dikeluhkan penyaluran tahap pertama. Namun penyaluran itu dipercayakan kepada salah satu guru dan guru itu sudah meninggal dunia bulan Desember lalu, terangnya.
Kadispora Kabupaten Minahasa Selatan Drs. Fietber Raco saat dikonfirmasi lewat Telp selulernya Jumat, (19/01/2018) mengaku kaget dengan. Namun dirinya berjanji akan menelusuri kebenaran yang sebenarnya dan jika memang terbukti maka akan ada sanksi yang diberikan, paparnya.
(Rela)
0 komentar:
Post a Comment